Nakita.id - Polusi udara menjadi masalah serius yang mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan.
Tidak hanya berdampak pada sistem pernapasan, tetapi juga memiliki efek yang merugikan terhadap berbagai aspek kesehatan, termasuk kesuburan.
Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian telah mengungkapkan hubungan antara polusi udara dan kesuburan, baik pada pria maupun wanita.
Artikel ini akan menjelaskan dampak polusi udara pada kesuburan, memahami mekanisme di balik efek ini, dan mengajak kita untuk bertindak untuk melindungi generasi mendatang.
Polusi Udara dan Kesuburan
Penelitian yang semakin berkembang telah mengungkapkan keterkaitan antara paparan polusi udara dengan masalah kesuburan pada pria dan wanita.
Pada pria, paparan jangka panjang terhadap polutan udara seperti partikel PM2.5 dan zat kimia berbahaya dapat mengganggu kualitas sperma.
Sperma mungkin mengalami perubahan bentuk, gerakan, dan konsentrasi yang dapat mengurangi peluang terjadinya pembuahan.
Pada wanita, dampak polusi udara dapat mempengaruhi kualitas telur, mengganggu menstruasi, dan meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan.
Polusi udara juga terkait dengan peningkatan risiko masalah hormonal yang dapat mempengaruhi kesuburan.
Dalam beberapa studi, peningkatan paparan polutan udara telah dikaitkan dengan penurunan jumlah telur, peningkatan risiko keguguran, dan bahkan peningkatan risiko kelahiran prematur.
Mekanisme di Balik Dampak
Efek negatif polusi udara pada kesuburan diduga terjadi melalui berbagai mekanisme yang kompleks.
Baca Juga: Awas! Polusi Udara di Jakarta Bisa Sebabkan ISPA pada Ibu Hamil, Ini 4 Bahayanya bagi Kesehatan