Sadar atau Tidak Masih Sering Dilakukan, Ini Kesalahan Parenting yang Harus Dihindari Orang Tua

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 26 Agustus 2023 | 14:00 WIB
Kesalahan parenting yang masih sering dilakukan orang tua (Freepik)

Nakita.id - Menjadi orang tua adalah tugas yang luar biasa, penuh tantangan, dan penuh tanggung jawab.

Saat mendidik anak-anak, penting untuk memahami bahwa setiap tindakan dan kata yang Anda pilih dapat memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan dan kepribadian anak.

Terdapat beberapa kesalahan parenting umum yang sebaiknya dihindari agar dapat memberikan lingkungan yang sehat dan mendukung bagi anak-anak.

Berikut adalah panduan tentang kesalahan parenting yang perlu dihindari!

Kesalahan Parenting yang Harus Dihindari Orang Tua

1. Ketidak-konsistenan dalam Aturan dan Batasan

Ketidak-konsistenan dalam menetapkan aturan dan batasan dapat menyebabkan kebingungan pada anak.

Anak membutuhkan batasan yang konsisten untuk merasa aman dan memahami apa yang diharapkan dari mereka.

Jika aturan berubah-ubah atau diabaikan secara konsisten, anak mungkin menjadi bingung dan cenderung menguji batas.

2. Berlebihan dalam Perlindungan (Helikopter Parenting)

Terlalu banyak mengawasi atau melindungi anak dapat menghambat perkembangan kemandirian dan keterampilan mereka.

Anak perlu kesempatan untuk belajar dari pengalaman mereka sendiri, mengambil tanggung jawab, dan menghadapi tantangan.

Baca Juga: Kunjungi Child and Mother Expo (ICARE) di ICE BSD City, Pameran Edukasi Seputar Parenting untuk Orangtua dan Anak yang Akan Hadir di Bulan September

Helikopter parenting dapat menyebabkan anak menjadi kurang percaya diri dan kurang siap menghadapi dunia di luar.

3. Tidak Mendengarkan dengan Aktif

Mendengarkan dengan aktif adalah keterampilan penting dalam parenting.

Mengabaikan pendapat dan perasaan anak dapat membuat mereka merasa tidak dihargai.

Jadilah pendengar yang baik, berikan perhatian penuh saat anak berbicara, dan tunjukkan bahwa Anda peduli terhadap apa yang mereka sampaikan.

4. Menggunakan Hukuman Fisik

Penggunaan hukuman fisik atau kekerasan dalam mendisiplinkan anak bukanlah pendekatan yang efektif atau sehat.

Ini dapat menyebabkan trauma, mempengaruhi hubungan orang tua-anak, dan memberikan contoh yang salah tentang cara menyelesaikan konflik.

5. Membandingkan dengan Anak Lain

Membandingkan anak dengan saudara kandung atau anak-anak lain dapat merusak harga diri dan citra diri anak.

Setiap anak unik dengan kemampuan dan kelebihan sendiri. Fokuslah pada penguatan positif dan dukungan yang diberikan kepada anak dalam perkembangannya.

Baca Juga: Tak Sekadar Orangtua, Ayah Berperan Sama Menjadi Guru dan Teman Bagi Si Kecil

6. Tidak Memberikan Kebebasan dan Tanggung Jawab yang Sesuai dengan Usia

Memberikan kebebasan dan tanggung jawab yang sesuai dengan usia adalah kunci dalam membantu anak belajar mengambil keputusan dan mengembangkan kemandirian.

Tidak memberikan kesempatan untuk mengambil tanggung jawab atau memberikan kebebasan yang berlebihan dapat merugikan perkembangan mereka.

7. Mengabaikan Komunikasi Emosional

Anak-anak perlu belajar mengenai emosi dan bagaimana mengelola perasaan mereka.

Mengabaikan komunikasi emosional dapat menyebabkan mereka kesulitan dalam mengungkapkan perasaan mereka dan mengatasi stres.

8. Melabeli Anak atau Mengkritik Secara Berlebihan

Memberikan label negatif atau mengkritik anak secara berlebihan dapat merusak harga diri dan percaya diri mereka.

Fokuslah pada memberikan umpan balik konstruktif dan memotivasi mereka untuk belajar dan berkembang.

9. Mengukur Nilai Anak dari Prestasi Semata

Mengukur nilai anak hanya berdasarkan prestasi akademis atau pencapaian lainnya dapat mengesampingkan kualitas lain yang sama pentingnya, seperti empati, keberanian, dan kreativitas. Anak harus merasa dihargai dan diterima apa adanya.

Baca Juga: Ayah Berperan Sama dalam Parenting, Berikut Tips 1 Menit yang Harus Dads Tahu

10. Tidak Memberikan Contoh yang Baik

Anak-anak belajar banyak melalui contoh yang Anda berikan.

Oleh karena itu, penting untuk menjadi teladan yang baik dalam sikap, perilaku, dan nilai-nilai yang ingin Anda ajarkan kepada mereka.

11. Tidak Mengajarkan Keterampilan Hidup

Mengajarkan keterampilan hidup seperti mengelola keuangan, berkomunikasi, dan menyelesaikan konflik adalah aspek penting dari parenting.

Persiapkan anak Anda untuk menghadapi dunia dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.

12. Mengabaikan Kesehatan Mental dan Emosional Anak

Kesehatan mental dan emosional anak sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Jangan mengabaikan tanda-tanda stres, kecemasan, atau masalah emosional lainnya. Cari dukungan profesional jika diperlukan.

13. Menuntut Kesempurnaan

Menuntut kesempurnaan dari anak-anak dapat menciptakan tekanan yang berlebihan dan merugikan kesejahteraan mental mereka.

Baca Juga: Pola Asuh Anak yang Harus Diterapkan Oleh Para Single Mom Agar Parenting Tak Terasa Berat

Biarkan anak berusaha sebaik mungkin, tetapi juga berikan dukungan dan pemahaman ketika mereka menghadapi kesulitan.

14. Tidak Memberikan Ruang untuk Kesalahan dan Pembelajaran

Anak-anak perlu belajar dari kesalahan mereka.

Tidak memberikan ruang bagi mereka untuk berbicara tentang kesalahan atau memberikan peluang untuk belajar dari pengalaman mereka dapat menghambat pertumbuhan mereka.

Dalam perjalanan mendidik anak, kesalahan tentu bisa terjadi.

Namun, dengan kesadaran dan upaya untuk terus belajar, Anda dapat menghindari banyak kesalahan parenting yang berpotensi merugikan perkembangan anak Anda.

Jadilah pendukung, teladan, dan pendengar yang baik bagi anak-anak Anda, dan ingatlah bahwa setiap langkah yang Anda ambil memiliki dampak jangka panjang pada masa depan mereka.

Sebagian artikel ini ditulis menggunakan bantuan kecerdasan buatan