Dianggap Normal, Ternyata Stunting Bisa Terjadi karena 5 Kebiasaan Ibu Hamil Seperti Ini

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 31 Agustus 2023 | 13:30 WIB
kebiasaan ibu hamil yang memicu stunting (Freepik / wayhomestudio)

Nakita.id - Hingga saat ini, kondisi stunting di Indonesia masih sangat diperhatikan.

Bahkan, masalah stunting dianggap sangat serius. Tak heran jika pemerintah turun tangan dalam pencegahannya.

Akan tetapi, alih-alih dilakukannya upaya pencegahan stunting oleh pemerintah dan masyarakat, terkadang kesalahan yang memicu stunting justru datang dari ibu dari ana itu sendiri.

Mengutip dari laman Kemenkes, penyebab stunting bisa saja terjadi sejak Moms hamil.

Kondisi Moms hamil yang kurang sehat dan kurang gizi, bahkan mengalami anemia atau infeksi bisa menjadi pemicu bayi lahir stunting. Hal itu karena gangguan tersebut dapat memengaruhi pertumbuhan janin sehingga menyebabkan stunting.

Ketika Moms mengalami kurang gizi, maka akan terjadi risiko bayi lahir dengan berat badan rendah yang mana itu merupakan faktor risiko stunting. Selain itu, ada juga 5 kebiasaan lain yang rupanya menjadi pemicu bayi lahir stunting.

1. Kurang gerak

Kurang gerak selama hamil dapat memengaruhi kesehatan dan aktivitas ibu dan janin.

Sehingga dapat menyebabkan peningkatan risiko obesitas, hipertensi, dan diabetes gestasional.

Selain itu, ibu hamil yang kurang gerak dapat memicu masalah pertumbuhan misanya stunting.

2. Mengonsumsi alkohol atau merokok

Baca Juga: Indonesia Masih Menempati Peringkat 5 Dunia Angka Stunting, Ternyata Ini Penyebabnya

Mengonsumsi alkohol atau merokok selama hamil dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin.

Asap pada rokok yang mengandung zat kimia bisa menyebabkan kerusakan plasenta dan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan renda.

Sementara itu, alkohol dapat memicu terjadinya fetal alcohol syndrome (FAS) yang ditandai dengan keterlambatan perkembangan mental dan fisik.

3. Kurang minum

Ibu hamil yang kurang asupan air akan berisiko dehidrasi sehingga berpengaruh pada peningkatan risiko komplikasi selama kehamilan yang memicu pendarahan, hipertensi, dan infeksi.

Jika hal tersebut terjadi, bisa memicu masalah stunting pada janin.

4. Infeksi berulang

Terjadinya infeksi berulang dapat menyebabkan peningkatan risiko komplikasi selama kehamilan seperti perdarahan, infeksi, dan hipertensi.

Infeksi dapat juga menyebabkan kerusakan pada plasenta dan janin yang dapat menyebabkan masalah kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan juga masalah pertumbuhan seperti stunting.

5. Malas periksa kandungan

Periksa kandungan secara rutin dapat memantau tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu hamil.

Sehingga jika malas periksa, maka tidak akan mengetahui progres kehamilan dan bisa berisiko telat penanganan ketika terjadi masalah di kandungan.

Baca Juga: Mengenal Pengertian Stunting, Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya