Mengonsumsi alkohol atau merokok selama hamil dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin.
Asap pada rokok yang mengandung zat kimia bisa menyebabkan kerusakan plasenta dan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan renda.
Sementara itu, alkohol dapat memicu terjadinya fetal alcohol syndrome (FAS) yang ditandai dengan keterlambatan perkembangan mental dan fisik.
3. Kurang minum
Ibu hamil yang kurang asupan air akan berisiko dehidrasi sehingga berpengaruh pada peningkatan risiko komplikasi selama kehamilan yang memicu pendarahan, hipertensi, dan infeksi.
Jika hal tersebut terjadi, bisa memicu masalah stunting pada janin.
4. Infeksi berulang
Terjadinya infeksi berulang dapat menyebabkan peningkatan risiko komplikasi selama kehamilan seperti perdarahan, infeksi, dan hipertensi.
Infeksi dapat juga menyebabkan kerusakan pada plasenta dan janin yang dapat menyebabkan masalah kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan juga masalah pertumbuhan seperti stunting.
5. Malas periksa kandungan
Periksa kandungan secara rutin dapat memantau tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu hamil.
Sehingga jika malas periksa, maka tidak akan mengetahui progres kehamilan dan bisa berisiko telat penanganan ketika terjadi masalah di kandungan.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Stunting, Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR