3. Hindari Paparan Terhadap Asap atau Zat Iritan
Jika batuk anak kembali, hindari paparan terhadap asap rokok, polusi udara, dan zat-zat iritan lainnya yang dapat memperburuk gejala batuk.
4. Pertimbangkan Udara Lembab
Udara kering dapat membuat tenggorokan menjadi kering dan menyebabkan batuk.
Menggunakan humidifier di kamar anak dapat membantu menjaga kelembaban udara.
5. Periksa Alergi
Kadang-kadang, batuk yang berulang dapat menjadi tanda adanya alergi yang belum terdeteksi.
Jika Moms mencurigai anak memiliki alergi, berkonsultasilah dengan dokter untuk pemeriksaan dan pengelolaan yang tepat.
6. Perhatikan Lingkungan Anak
Pastikan lingkungan anak bebas dari zat-zat yang bisa memicu atau memperburuk batuk, seperti debu atau bulu hewan peliharaan.
7. Konsultasi dengan Dokter
Jika batuk anak kembali atau tidak kunjung membaik setelah beberapa hari, konsultasikan dengan dokter.
Ini terutama penting jika anak memiliki gejala tambahan seperti demam, sulit bernapas, atau muntah.
8. Jangan Berikan Obat Batuk Tanpa Konsultasi
Hindari memberikan obat batuk kepada anak tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Obat-obatan ini bisa memiliki efek samping atau interaksi dengan obat lain yang mungkin anak konsumsi.
9. Pertimbangkan Kembali Penyebab Awal Batuk
Apakah batuk kembali ini mungkin terkait dengan infeksi baru atau gejala yang tidak sepenuhnya hilang dari infeksi sebelumnya?
Baca Juga: Wajib Tahu Perbedaan Gejala Batuk Biasa dan Pneumonia pada Anak, Jangan Disepelekan!