4. Menghilangkan genangan air
Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di genangan air yang bersih. Pastikan tidak ada tempat yang mengumpulkan air di sekitar rumah, seperti pot bunga yang berisi air, kaleng bekas, atau ban bekas.
5. Membersihkan lingkungan
Pastikan lingkungan di sekitar rumah tetap bersih dan terawat. Rumput yang tinggi atau tumpukan sampah dapat menjadi tempat bersembunyi nyamuk. Rajinlah membersihkan area sekitar rumah.
6. Menggunakan lotion dan krim anti-gigitan
Selain repellent, Moms juga bisa menggunakan lotion atau krim anti-gigitan yang mengandung bahan alami seperti lidah buaya atau minyak esensial yang nyamuk benci.
7. Pentingnya pengawasan
Jika Moms atau anggota keluarga merasa sakit setelah digigit nyamuk, segera periksakan diri ke dokter. DBD dapat berkembang dengan cepat dan memerlukan perawatan medis segera.
8. Menjaga kebersihan diri
Mandi secara teratur dan menjaga kebersihan pribadi juga membantu mencegah nyamuk menemukan Moms sebagai target.
9. Menghindari gigitan di pagi dan sore hari
Nyamuk Aedes aegypti cenderung lebih aktif pada pagi dan sore hari. Hindari aktivitas di luar ruangan pada waktu-waktu ini jika memungkinkan.
10. Mendukung program pengendalian nyamuk
Ikut serta dalam program pengendalian nyamuk yang diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga kesehatan setempat. Program semacam ini biasanya melibatkan fogging dan penghapusan tempat berkembang biak nyamuk.
Mencegah DBD setelah digigit nyamuk merupakan langkah penting dalam melindungi kesehatan Moms dan keluarga. Dengan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, Moms dapat mengurangi risiko terinfeksi oleh virus DBD yang dapat berdampak serius pada kesehatan.
Tetap waspada, terutama di daerah dengan tingkat penularan DBD yang tinggi, dan ikuti langkah-langkah di atas untuk menjaga diri tetap aman dari nyamuk penyebab DBD.
Nah, itu dia Moms beberapa cara mencegah DBD setelah digigit nyamuk. Semoga bermanfaat!
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: 10 Tips Mencegah DBD saat Musim Pancaroba, Tidak Cukup dengan Menutup Penampungan Air