Jangan Disepelekan! Ini Penyebab Wanita Cepat Menopause

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 1 Oktober 2023 | 06:00 WIB
penyebab wanita cepat menopause (Freepik)

Nakita.id - Menopause adalah tahap dalam kehidupan seorang wanita di mana ovariumnya berhenti memproduksi telur dan hormon-hormon penting seperti estrogen dan progesteron.

Umumnya, menopause terjadi pada usia 45-55 tahun, tetapi beberapa wanita mengalami menopause lebih awal daripada yang diharapkan.

Artikel ini akan mengulas beberapa penyebab umum yang dapat membuat wanita mengalami menopause lebih cepat dari yang diharapkan.

Penyebab Wanita Cepat Menopause

1. Faktor Genetik

Salah satu faktor utama yang memengaruhi usia menopause adalah faktor genetik atau riwayat keluarga.

Jika ibu atau saudara perempuan Anda mengalami menopause lebih awal, maka Anda mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hal yang sama.

Gen-gen tertentu dapat memengaruhi kapan ovarium berhenti berfungsi dengan baik, dan faktor genetik ini dapat diturunkan dari generasi ke generasi.

2. Merokok dan Paparan Lingkungan Beracun

Merokok dan paparan zat-zat beracun dalam lingkungan dapat mempercepat proses menopause.

Wanita yang merokok cenderung mengalami menopause lebih awal dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.

Nikotin dan zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak ovarium dan mengganggu produksi hormon.

Selain merokok, paparan zat-zat beracun seperti pestisida, bahan kimia industri, dan logam berat seperti timbal dan merkuri juga dapat berkontribusi pada peningkatan risiko menopause dini.

Ini adalah salah satu alasan mengapa penting untuk menjaga lingkungan Anda dan menghindari paparan berbahaya.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Haid Menjelang Menopause, Moms Usia 40 Tahun ke Atas Wajib Tahu!

3. Kesehatan Reproduksi

Masalah kesehatan reproduksi tertentu juga dapat memengaruhi usia menopause.

Misalnya, wanita yang telah menjalani histerektomi (pengangkatan rahim) mungkin akan mengalami menopause lebih awal jika ovarium mereka juga diangkat dalam prosedur tersebut.

Selain itu, kondisi medis seperti endometriosis atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat memengaruhi fungsi ovarium dan menyebabkan menopause lebih awal.

Penyakit-penyakit ini dapat merusak jaringan ovarium dan mengganggu produksi hormon.

4. Radiasi dan Kemoterapi

Jika seorang wanita pernah menjalani radiasi atau kemoterapi sebagai bagian dari perawatan kanker, ini dapat memengaruhi kesehatan ovarium dan memicu menopause lebih awal.

Radiasi dan kemoterapi dapat merusak sel-sel ovarium dan mengganggu produksi hormon, yang mengarah pada menopause dini.

5. Gaya Hidup dan Kesehatan Umum

Faktor-faktor gaya hidup juga dapat berperan dalam menentukan usia menopause.

Misalnya, wanita dengan indeks massa tubuh (BMI) yang rendah atau yang melakukan olahraga berlebihan mungkin lebih mungkin mengalami menopause lebih awal.

Kekurangan nutrisi dan masalah makanan yang parah juga dapat memengaruhi fungsi ovarium.

Selain itu, stres kronis dan kurang tidur dapat mengganggu siklus menstruasi dan memicu menopause lebih awal.

Stres dapat memengaruhi produksi hormon secara negatif, sementara tidur yang tidak cukup dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh.

Baca Juga: BERITA POPULER: Cara Agar Tidur Sebentar Tapi Berkualitas hingga Berbagai Tanda Menopause yang Muncul pada Payudara

6. Kondisi Kesehatan Kronis

Beberapa kondisi kesehatan kronis, seperti diabetes tipe 1 dan tipe 2, penyakit autoimun, serta penyakit tiroid, dapat memengaruhi usia menopause.

Kondisi-kondisi ini dapat memengaruhi fungsi ovarium dan hormon tubuh secara keseluruhan.

7. Pengobatan dan Obat-obatan

Penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi usia menopause.

Misalnya, penggunaan jangka panjang kontrasepsi hormonal tertentu dapat mempengaruhi cara ovarium berfungsi setelah penghentian penggunaan.

Selain itu, penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang untuk pengobatan kondisi seperti asma atau penyakit autoimun dapat memicu menopause lebih awal.

8. Kehamilan pada Usia Muda

Konsep yang berlawanan dengan menopause dini adalah kehamilan pada usia muda.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang melahirkan anak pertama mereka pada usia yang lebih muda memiliki risiko lebih rendah mengalami menopause dini.

Namun, ini hanya satu faktor dalam persamaan yang kompleks, dan faktor lain juga memainkan peran penting.

9. Pengobatan Hormon Pengganti

Beberapa wanita mungkin memutuskan untuk mengambil hormon pengganti setelah mengalami menopause dini untuk mengatasi gejala menopause yang mengganggu.

Hormon pengganti dapat membantu mengatasi masalah seperti hot flash, gangguan tidur, dan perubahan mood yang sering terkait dengan menopause.

Namun, penggunaan hormon pengganti harus selalu dilakukan di bawah pengawasan dokter, dan manfaatnya harus seimbang dengan risiko yang terkait.

Baca Juga: Berbagai Tanda Menopause yang Muncul pada Payudara, Waspadai Jika Alami Gejala Seperti Ini

Menopause adalah tahap alami dalam kehidupan seorang wanita, tetapi usia saat menopause dapat sangat bervariasi.

Faktor-faktor seperti faktor genetik, gaya hidup, paparan lingkungan, dan kondisi kesehatan dapat memengaruhi usia menopause.

Penting untuk memahami bahwa menopause dini tidak selalu dapat dihindari, tetapi dengan menjalani gaya hidup yang sehat dan berkonsultasi dengan dokter secara rutin, Anda dapat memastikan kesehatan reproduksi yang optimal sepanjang hidup Anda.

Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang menopause, selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan nasihat dan dukungan yang sesuai.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: 7 Tanda Menopause pada Wanita Saat Memasuki Usia 40 Tahun ke Atas, Jangan Lagsung Panik!