Nakita.id - Anemia bisa terjadi pada siapa saja, termasuk ibu hamil.
Masalah kehamilan pada perempuan anemia tidak boleh diabaikan begitu saja.
Moms mungkin akan mengalami pusing, kelelahan, kedinginan dan sesak napas.
Masalah Kehamilan pada Perempuan Anemia
Melansir dari Cleveland Clinic, anemia terjadi ketika Moms tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dari darah, tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.
Moms mungkin berisiko lebih tinggi terkena anemia selama kehamilan jika:
- Hamil dengan kelipatan
- Tidak mengonsumsi cukup zat besi
- Mengalami kehamilan berturut-turut dengan jarak waktu yang minimal
- Mengalami aliran menstruasi yang deras sebelum hamil
- Sering muntah karena mual di pagi hari
Baca Juga: Ini Dia 7 Masalah Kehamilan Penyebab Persalinan Caesar, Para Calon Ibu Wajib Tahu!
Lalu, bagaimana anemia mempengaruhi bayi selama kehamilan?
Bayi dalam kandungan bergantung pada Moms untuk mendapatkan cukup zat besi, vitamin B12, dan asam folat.
Anemia dapat mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama pada trimester pertama.
Jika anemia tidak diobati, bayi berisiko lebih tinggi mengalami anemia setelah lahir.
Hal ini tentunya dapat menyebabkan masalah perkembangan pada bayi.
Selain itu, anemia meningkatkan risiko melahirkan bayi lebih awal dan melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
Penyebab lain anemia selama kehamilan bisa karena kurangnya asupan zat besi, vitamin B12, atau asam folat.
Jika Moms menderita anemia defisiensi besi, defisiensi B12, atau defisiensi folat, biasanya akan mulai merasa lebih baik dalam beberapa hari setelah mengonsumsi suplemen.
Namun bila tidak melihat adanya perubahan, konsultasikan segera dengan dokter.
Oleh karena itu, masalah kehamilan pada perempuan anemia tidak boleh disepelekan.
Semoga informasi di atas bisa membantu!
Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh! Berikut Masalah Kehamilan yang Jarang Diperhatikan