Seperti Apa Kedudukan Pancasila? Materi Bab 1 Pendidikan Pancasila Kelas X SMA Kurikulum Merdeka

By Ratnaningtyas Winahyu, Rabu, 27 September 2023 | 13:30 WIB
Kedudukan Pancasila, materi Pendidikan Pancasila kelas X SMA Kurikulum Merdeka (Freepik.com)

Nakita.id – Saat ini, mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas X SMA Kurikulum Merdeka masih membahas bab 1 tentang Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa.

Setelah membahas dan mengerjakan soal tentang sidang BPUPK dalam menentukan rumusan dasar negara, kini kita akan lanjut mempelajari mengenai kedudukan Pancasila.

Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Kedudukan Pancasila

Pada buku Pendidikan Pancasila SMA/SMK/MA/MAK kelas X, dalam pidatonya Sukarno menyebut Pancasila dengan dua istilah, yakni filosofische grondslag dan weltanschauung.

Filosofische grondslag disebutkan sebanyak empat kali.

Sementara itu, istilah weltanschauung, tidak kurang dari 30 kali disebutkan dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945.

Tahukah kalian berasal dari bahasa apa dan apa arti dari dua istilah asing tersebut?

Istilah filosofische grondslag berasal dari bahasa Belanda.

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti “filsafat atau pemikiran yang menjadi norma dasar”.

Istilah filosofische grondslag atau filsafat dasar negara dapat dimaknai sebagai nilai-nilai penting yang dijadikan dasar atau alasan dari didirikannya sebuah negara.

Pengertian tersebut menjelaskan bahwa Pancasila sebagai filsafat dasar negara dapat kita pahami sebagai sistem pemikiran yang berisi nilai-nilai atau prinsip yang membuat negara Indonesia dapat berdiri.

Baca Juga: Kunci Jawaban Latihan Uji Kompetensi 1.2 Halaman 30 Pendidikan Pancasila Kelas X SMA Kurikulum Merdeka

Jika Pancasila sebagai dasar negara rusak, akan rusak pula negara Indonesia.

Keberadaan Pancasila sebagai filosofische grondslag dapat dimaknai sebagai sebuah fondasi atau dasar yang di atasnya berdiri negara Indonesia.

Layaknya sebuah rumah, makin kokoh fondasi rumah tersebut, akan makin kuat bagunan di atasnya.

Begitu pun negara Indonesia yang dapat berdiri kokoh apabila memiliki dasar negara yang kuat.

Sebuah dasar yang berisi pemikiran dan semangat yang membuat negara Indonesia dapat merdeka dari penjajahan, memiliki bangsa yang bersatu, berdaulat, serta bercita-cita merealisasikan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Filsafat dasar negara Indonesia yang bernama Pancasila terdiri atas lima sila atau prinsip yang berbunyi:

(1) Ketuhanan Yang Maha Esa;

(2) Kemanusiaan yang adil dan beradab;

(3) Persatuan Indonesia;

(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan; dan

(5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Rumusan Pancasila dalam Piagram Jakarta dan Rancangan Pembukaan UUD, Pendidikan Pancasila Kelas X SMA Kurikulum Merdeka

Pada pidato Pancasila 1 Juni 1945, Sukarno menggunakan kata weltanschauung untuk menjelaskan Pancasila sebagai sudut pandang bangsa Indonesia dalam memandang dunia.

Dalam hal ini, kita dapat memaknai weltanschauung sebagai sebuah perspektif atau cara pandang yang dimiliki sebuah bangsa untuk melihat dan berpikir tentang apa yang ada di sekitarnya.

Sebagaimana halnya budaya, adat istiadat, atau norma yang senantiasa membuat tindakan kita menjadi sesuai dengan cara pandangan tersebut.

Pancasila sebagai pandangan hidup memiliki arti sebuah pedoman atau pegangan hidup yang bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia masa lalu yang mengajarkan setiap orang yang hidup di masa kini dan masa datang untuk bersikap dan berperilaku mulia.

Pada sila pertama, Pancasila sebagai pandangan hidup mengajarkan bangsa Indonesia untuk selalu menjadi bangsa yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan bangsa yang bertoleransi terhadap perbedaan praktik-praktik ibadah umat beragama lain (Tauruy dan Indra, 2022: 16).

Kemudian dalam sila kedua, Pancasila sebagai pandangan hidup menganggap semua manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki kemuliaan, tidak peduli suku, bangsa, atau agamanya.

Sementara itu sila ketiga, Pancasila sebagai pandangan hidup mengingatkan bangsa Indonesia untuk selalu mencintai tanah air, bangsa, dan bahasanya.

Selain itu, sila yang memiliki bunyi “Persatuan Indonesia” itu menghendaki pula agar setiap orang dapat menghargai berbagai macam perbedaan suku, agama, dan bu daya yang ada di Indonesia dengan menjunjung semboyan ‘’Bhinneka Tunggal Ika’’.

Begitu pula dengan sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan".

Dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, Pancasila sebagai pandangan hidup memberikan pesan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mengedepankan nilai-nilai kerakyatan atau demokrasi dalam kehidupan bernegara.

Sebagai pandangan hidup, Pancasila juga mendorong kita untuk bermusyawarah dan lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan.

Baca Juga: Dinamika yang Terjadi dalam Perumusan Pancasila, Materi Pendidikan Pancasila Kelas X SMA Kurikulum Merdeka

Dalam kehidupan sehari-hari, berbagai keputusan menyangkut kepentingan bersama mestinya diambil dengan jalan musyawarah dan mufakat.

Terakhir, sila kelima.

Pancasila sebagai pandangan hidup menghendaki agar setiap warga negara Indonesia menyadari bahwa keadilan dan kesejahteraan hidup adalah tujuan bersama.

Bangsa Indonesia diingatkan untuk hidup tenggang rasa dalam menjalani hidupnya, tidak berfoya-foya saat saudara sebangsanya tengah berada dalam kesulitan dan keterbatasan.

Sila kelima memberikan pesan kepada kita untuk membantu saudara sebangsa yang masih hidup dalam keadaan miskin atau kekurangan.

Pancasila memiliki beberapa kedudukan, yaitu:

(1) Pancasila sebagai dasar negara,

(2) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, dan

(3) Pancasila sebagai ideologi negara.

Nah, itu dia penjelasan mengenai kedudukan Pancasila dalam materi Pendidikan Pancasila kelas X SMA Kurikulum Merdeka.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Anggota Lengkap BPUPK Beserta Denah Tempat Duduknya Saat Sidang, Materi Pendidikan Pancasila Kelas X SMA Kurikulum Merdeka