Normalkah Keputihan Encer Seperti Air? Ini yang Perlu Dikhawatirkan

By Aullia Rachma Puteri, Sabtu, 7 Oktober 2023 | 15:56 WIB
normalkah keputihan encer seperti air (freepik)

Nakita.id - Keputihan adalah hal yang biasa dialami oleh sebagian besar wanita dalam berbagai tingkat dan bentuknya.

Keputihan adalah cairan alami yang diproduksi oleh vagina untuk membersihkan dirinya sendiri dan menjaga keseimbangan mikrobiom.

Namun, ketika keputihan terlihat sangat encer seperti air, beberapa wanita mungkin merasa khawatir.

Artikel ini akan menjelaskan apakah keputihan encer seperti air adalah hal yang normal atau mungkin memerlukan perhatian medis.

Apa Itu Keputihan?

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang keputihan encer, mari kita pahami apa itu keputihan secara umum.

Keputihan adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar dalam dinding vagina dan leher rahim.

Cairan ini memiliki beberapa tujuan, termasuk:

1. Membersihkan Vagina

Keputihan membantu membersihkan vagina dari sel-sel kulit mati dan bakteri yang mungkin ada di dalamnya.

2. Melembabkan Vagina

Cairan ini juga berfungsi sebagai pelumas alami yang membantu menjaga vagina tetap lembap dan nyaman.

3. Pertanda Fisiologis

Perubahan dalam keputihan bisa menjadi tanda-tanda perubahan hormon dalam siklus menstruasi atau tanda-tanda kesehatan yang lain.

Apa yang Dapat Mempengaruhi Konsistensi Keputihan?

Konsistensi dan tampilan keputihan dapat berubah-ubah seiring waktu dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:

Baca Juga: Normalkah Keputihan Setelah Melahirkan? Ini yang Bisa Moms Lakukan untuk Mengatasinya

1. Siklus Menstruasi

Konsistensi keputihan dapat berubah selama siklus menstruasi.

Biasanya, keputihan menjadi lebih encer dan bening menjelang masa ovulasi, dan lebih tebal setelahnya.

2. Kehamilan

Kehamilan dapat memengaruhi konsistensi dan volume keputihan.

Beberapa wanita mengalami peningkatan keputihan selama kehamilan.

3. Stimulasi Seksual

Stimulasi seksual dapat menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah genital dan meningkatkan produksi lendir, yang dapat membuat keputihan lebih encer.

4. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal

Beberapa jenis kontrasepsi hormonal, seperti pil KB atau suntik KB, dapat memengaruhi konsistensi keputihan.

5. Infeksi Vaginal

Infeksi seperti jamur atau bakteri dapat mengubah konsistensi keputihan dan menyebabkannya menjadi lebih encer, berbau, atau berwarna.

Apakah Keputihan Encer Seperti Air Normal?

Keputihan yang encer seperti air, pada umumnya, adalah hal yang normal dalam beberapa kondisi tertentu.

Faktor-faktor berikut dapat menjelaskan keputihan encer seperti air yang masih dianggap normal:

1. Siklus Menstruasi

Seperti yang disebutkan sebelumnya, menjelang masa ovulasi (pelepasan telur) dalam siklus menstruasi, beberapa wanita dapat mengalami peningkatan produksi lendir serviks.

Lendir ini dapat memiliki konsistensi yang lebih encer dan bening.

Baca Juga: Sering Bikin Khawatir, Apakah Keputihan Setelah Pasang KB Normal?

2. Kehamilan

Selama kehamilan, produksi keputihan biasanya meningkat, dan kadang-kadang keputihan menjadi lebih encer.

Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan.

3. Stimulasi Seksual

Selama atau setelah aktivitas seksual, produksi lendir vagina dapat meningkat, dan lendir ini mungkin tampak lebih encer.

Namun, penting untuk diingat bahwa jika keputihan encer disertai dengan gejala seperti gatal-gatal, nyeri, bau yang tidak sedap, atau perubahan warna yang mencolok, itu bisa menjadi tanda adanya masalah, seperti infeksi.

Dalam hal ini, segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Kapan Keputihan Encer Bukan Hal yang Normal?

Meskipun keputihan encer bisa normal dalam beberapa situasi, ada beberapa kondisi di mana keputihan encer mungkin merupakan tanda masalah kesehatan yang perlu ditangani oleh profesional medis.

Berikut adalah beberapa situasi ketika Anda harus waspada:

1. Infeksi Vaginal

Infeksi jamur, bakteri, atau infeksi menular seksual dapat menyebabkan perubahan dalam konsistensi keputihan.

Keputihan encer yang berlebihan, berbau, atau berwarna mungkin merupakan tanda infeksi dan memerlukan perawatan.

2. Perubahan Hormon

Beberapa gangguan hormon, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), dapat memengaruhi produksi lendir vagina dan menghasilkan keputihan yang tidak biasa.

Ini mungkin memerlukan perhatian medis.

Baca Juga: Alami Keputihan yang Mengeluarkan Bau Tapi Tak Gatal, Bahayakah dan Apa Penyebabnya?

3. Atrofi Vaginal

Pada wanita yang mengalami menopause, penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan atrofi vaginal, yang dapat menghasilkan keputihan yang encer dan ketidaknyamanan lainnya.

4. Pendarahan Abnormal

Keputihan encer yang disertai pendarahan abnormal atau perdarahan di antara menstruasi harus diinvestigasi lebih lanjut oleh dokter.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Jika Anda merasa khawatir tentang keputihan encer seperti air atau jika Anda mengalami gejala tambahan seperti gatal, bau yang tidak sedap, nyeri perut, atau perubahan warna yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes yang diperlukan untuk menentukan penyebab keputihan dan memberikan pengobatan yang sesuai jika diperlukan.

Keputihan adalah fenomena alami yang biasa dialami oleh wanita, dan konsistensi keputihan dapat bervariasi seiring waktu dan berdasarkan faktor-faktor tertentu.

Keputihan encer seperti air, pada umumnya, adalah hal yang normal dalam beberapa kondisi, seperti menjelang masa ovulasi atau selama kehamilan.

Namun, jika keputihan encer disertai dengan gejala tambahan yang mencurigakan atau perubahan yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter Anda untuk evaluasi lebih lanjut dan pengobatan yang sesuai jika diperlukan.

Penting untuk mengingat bahwa setiap wanita adalah individu, dan apa yang dianggap normal dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain, jadi selalu penting untuk mendengarkan tubuh Anda dan mengambil tindakan jika Anda merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Selain Peningkatan Keputihan, Ketahui Ciri-ciri Keguguran Tanpa Perdarahan Lainnya yang Tak Boleh Diabaikan