Stunting Bisa Berdampak Jangka Panjang, Salah Satunya Bagi Kesuburan, Ini Bahaya Stunting untuk Kesuburan

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 18 Oktober 2023 | 15:00 WIB

Nakita.id - Stunting adalah kondisi pertumbuhan yang terhambat pada anak-anak, biasanya disebabkan oleh gizi yang tidak mencukupi, infeksi, dan perawatan yang tidak memadai pada masa awal kehidupan.

Kondisi ini dapat memiliki dampak serius pada perkembangan fisik dan kognitif anak, namun, bahaya stunting tidak hanya terbatas pada masa anak-anak. 

Stunting umumnya terjadi pada masa awal kehidupan, terutama selama 1.000 hari pertama, yang meliputi periode dari konsepsi hingga usia dua tahun.

Faktor utama penyebab stunting meliputi gizi buruk, terutama kurangnya asupan protein dan gizi esensial lainnya.

Tak hanya itu, dalam jangka panjang stunting juga berpengaruh pada kesuburan.

Melansir dari Healthline, berikut dampak stunting pada kesuburan.

Dampak Stunting pada Kesuburan

1. Pengaruh pada Perkembangan Reproduksi

Stunting dapat memengaruhi perkembangan organ reproduksi, termasuk organ reproduksi pada pria dan wanita. Pada pria, stunting dapat berdampak pada jumlah dan kualitas sperma. Pada wanita, stunting dapat mempengaruhi perkembangan ovarium dan menstruasi.

2. Menstruasi Tidak Teratur

Gadis yang mengalami stunting mungkin mengalami menstruasi tidak teratur atau tertunda. Kondisi ini dapat berdampak pada kemampuan wanita untuk hamil, karena ovulasi yang tidak teratur atau tertunda.

3. Kualitas Telur dan Sperma

Baca Juga: Meski Tidak Bisa Diobati, Stunting Bisa Ditangani dengan Tepat Agar Anak Tetap Sehat dengan Cara Seperti Ini

Stunting juga dapat memengaruhi kualitas telur dan sperma. Kualitas telur dan sperma yang buruk dapat menghambat kesuburan.

4. Gangguan Hormon

Stunting dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Hormon yang mengontrol perkembangan dan pelepasan telur (ovulasi) pada wanita atau produksi sperma pada pria mungkin terpengaruh oleh kondisi stunting.

5. Gangguan Ovulasi

Wanita yang mengalami stunting mungkin mengalami gangguan ovulasi, yang dapat menyulitkan proses pembuahan.

6. Risiko Kehamilan Berisiko Tinggi

Karena stunting dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan perkembangan organ reproduksi, wanita yang mengalami stunting mungkin memiliki risiko kehamilan berisiko tinggi, seperti keguguran atau bayi lahir prematur.

Pencegahan dan Penanganan Stunting

Pencegahan stunting sangat penting, terutama selama periode 1.000 hari pertama kehidupan. Cara-cara untuk mencegah stunting meliputi:

- Asupan gizi yang cukup selama kehamilan.

- Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan.

- Makanan bergizi untuk anak setelah enam bulan usia.

- Perawatan kesehatan dan gizi yang baik selama masa kanak-kanak.

Baca Juga: Cara Melakukan Stimulasi untuk Bayi Stunting untuk Mendorong Tumbuh Kembangnya