Teladan Imam Nawawi Ulama Islam Indonesia yang Mendunia, Buku PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 19 Oktober 2023 | 16:00 WIB
Teladan Imam Nawawi buku PAI kelas XI kurikulum merdeka (Freepik)

Nakita.id - Berikut ini adalah penjelasan mengenai ulama Islam yang mendunia salah satunya, Abu Abdul Mu'thi Nawawi dalam buku PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka.

Ulama memiliki peran besar dalam kemerdekaan Indonesia.

Ulama tersebut tidak hanya menyebarkan agama Islam tapi juga terjun dalam politik.

Banyak sekali ulama yang menjadi pengingat jejak kemerdekaan Indonesia.

Tidak hanya itu, beberapa ulama juga memberi sumbangsih besar mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

Salah satunya adalah Abu Abdul Mu’thi Nawawi al-Tanari al-Bantani.

Sosok Abu Abdul Mu’thi Nawawi al-Tanari al-Bantani dalam buku PAI Kelas XI

Abu Abdul Mu'thi Nawawi memiliki nama lengkap Abu Abdul Mu’ti Muhammad bin Umar al-Tanara alJawi al-Bantani.

Beliau juga dikenal dengan nama Muhammad Nawai al-Jawi al-Bantani.

Masyarakat Indonesia lebih mengenalnya sebagai Syekh atau Imam Nawawi.

Belia berasal dari Banten yang merupakan ayah dari Umbar bin Arabi.

Syekh Nawawi masih merupakan keturunan dari Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Meneladani Jejak Ulama dan Umat Islam di Indonesia Mata Pelajaran PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka

Imam Nawawi juga dikabarkan masih memiliki jalur nasab dari Sayyidina Husein, R.A. yang merupakan cucu Rasulullah SAW.

Imam Nawawi memiliki julukan al-Jawi karena beliau berasal dari Pulau Jawa.

Ia kemudian diberikan gelar Sayyidul Hijaz (Maha Guru Jazirah Arab, Saudi Arabiasekarang).

Imam Nawawi lahir di Kampung Tanara, Serang, Banten pada tahun 1815.

Beliau wafat pada 25 Syawal tahun 1314 Hijriah, atau 1897 Masehi pada usia 84 tahun..

Syekh Nawawi pernah menjadi imam di Masjidil Haram, mengajar di Haramain (sebutan lain dari Makkah Madinah).

Selain karya-karyanya tersebar juga di Timur Tengah.

Di kawasan Asia Tenggara, khususnya di dunia pesantren, karya-karyanya masih dipelajari, dikaji, dan ditelaah, bahkan sampai kini menjadi kurikulum tetap di pesantren.

Gelar Sayyidul Hijaz bukan sembarang gelar, dan itu diperoleh di wilayah Timur Tengah, tepatnya di seputar Jazirah Arab (Makkah-Madinah saat itu), dan Masjidil Haram, khususnya Ka’bah yang menjadi jantung atau pusatnya ajaran Islam.

Hal ini, menjadikan kita sebagai bangsa Indonesia, merasa bangga dan kagum atas capaian yang diperoleh oleh beliau.

Sebab itu, kalian sebagai generasi penerus dapat mencontoh jejak dan langkah Imam Nawawi.

Baca Juga: Penjelasan Mengenai Tablig, Mulai dari Pengertian, Dalil dan Ketentuan dalam Buku PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka

Karya Imam Nawawi:

1. Sullam al-Munājah syarah Safīnah al-Shalāh

2. Bahjah al-Wasāil syarah al-Risālah al-Jāmi’ah bayn al-Usūl wa al-Fiqh wa al-Tasawwuf

3. al-Tausyīh/Quwt al-Habīb al-Gharīb syarah Fath al-Qarīb al-Mujīb

4. Marāqi al-‘Ubūdiyyah syarah Matan Bidāyah al-Hidāyah

5. Nashāih al-‘Ibād syarah al-Manbahātu ‘ala al-Isti’dād li yaum al-Mi’ād

6. Qāmi’ al-Thugyān syarah Mandhūmah Syu’bu al-Imān

7. al-Tafsir al-Munīr li al-Mu’ālim al-Tanzīl al-Mufassir ‘an wujūĥ mahāsin al-Ta΄wil musammā Marāh Labīd li Kasyaf Ma’nā Qur΄an Majīd

8. Nur al-Dhalām ‘ala Mandhūmah al-Musammāh bi ‘Aqīdah al-‘Awwām

9. Tanqîh al-Qaul al-Hatsîts syarah Lubâb al-Hadîts

10. ‘Uqūd al-Lujain fi Bayān Huqūq al-Zaujain.

Baca Juga: Media dan Strategi Dakwah yang Digunakan dari Zaman Dulu hingga Sekarang, Rangkuman PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka