Jejak dan Langkah Syekh Abdurauf bin Ali Al-Singkili, Ulama Islam yang Mendunia Buku PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka

By Diah Puspita Ningrum, Rabu, 25 Oktober 2023 | 16:00 WIB
Jejak langkah ulama Islam mendunia buku PAI kelas XI (Freepik)

Nakita.id - Berikut ini adalah pembahasan mengenai ulama Islam yang mendunia dalam buku PAI Kelas XI kurikulum merdeka, Syekh Abdurauf bin Ali Al-Singkili.

Syekah Abdurauf bin Ali Fansuri as-Singkili berasal dari Singkili, Aceh.

Beliau lahir pada 1024H/1615 M, dan wafat di kuala Aceh pada tahun 1105 H/1693.

Beliau merupakan salah satu ulama besar di Aceh.

Syekh Abudauf memiliki pengaruh besar dalam pernyebaran agama Islam.

Dia menyebarkan agama Islam di Sumatra dan Nusantara pada umumnya.

Sebutan gelar Syekh Abdurauf adalah Tengku Syiah Kuala.

Ini memiliki arti Syekh Ulama di Kuala.

Sebagian riwayat menyebutkan, keluarganya berasal dari Persia atau Arabia, yang datang dan menetap di Singkil, Aceh, pada akhir abad ke-13.

Namun, belum dapat dipastikan karena minimnya catatan sejarah, serta tidak didukung nama keluarga yang mencirikan keturunan Arab ataupun Persia.

Beberapa ahli berpendapat, beliau merupakan putra asli pribumi beretnis Minang Pesisir di Singkil yang yang telah menganut agama Islam pada masa itu.

Baca Juga: Meneladani Jejak Langkah Syekh Nuruddin Muhammad dalam Buku PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka

Pendapat lain, mengatakan berasal dari etnis Batak Singki yang beragama Islam yang tidak diketahui lagi marganya.

Pada masa mudanya, mula-mula belajar kepada ayahnya sendiri.

Kemudian belajar kepada ulama-ulama di Fansur dan Banda Aceh.

Selanjutnya, pergi menunaikan ibadah haji, dan dalam proses lawatannya belajar juga kepada banyak ulama di Timur Tengah.

Dari Syekh Abdurauf, ada banyak teladan yang bisa dicontoh.

Beliau kembali ke Aceh sekitar tahun 1083 H/1662 M setelah belajar Islam.

Dia menyebarkan dan mengajarkan Islam dengan Tarekat Syathariah yang diperolehnya.

Banyak santri dari Aceh dan Nusantara beguru pada Syekh Abdurauf.

Beberapa murid yang menjadi ulama terkenal ialah Syekh Burhanuddin Ulakan (dari Pariaman, Sumatra Barat) dan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (dari Tasikmalaya, Jawa Barat).

Syekh Abdul Rauf menjadi rujukan penting para mubalig yang merintis dakwah ke berbagai daerah di Nusantara.

Hal itu sejalan dengan sifat strategis Aceh sebagai poros peradaban Islam di Kepulauan Indonesia.

Baca Juga: Jejak dan Langkah Syekh Abdus Samad, Ilmuwan Islam yang Mendunia di Buku PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka

Saat itu, Aceh merupakan tempat persinggahan para calon jamaah haji asal Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lain.

Disebabkan peran besar tersebut, Syekh Abdul Rauf dapat dikatakan sebagai Poros sejumlah ulama Nusantara.

Salah seorang muridnya adalah Syekh Burhanudin Ulakan (1646 M-1692 M).

Setelah belajar di Aceh, mubalig asal Pariaman itu berangkat ke Tanah Suci.

Sepulangnya dari Haramain dia mendirikan surau di Ulakan.

Jasanya yang paling dikenang adalah mendakwahkan Islam kepada kaum bangsawan Kerajaan Pagaruyung.

Murid lainnya adalah Syekh Abdul Muhyi.

Mubaligh asal Jawa Barat itu pernah bermukim di Aceh, untuk kemudian berangkat ke Tanah Suci untuk mendalami ilmu-ilmu agama.

Sempat pula dia berkunjung ke Baghdad (Irak) untuk berziarah ke makam Syekh Abdul Qadir Jailani (1077 M-1166 M).

Sepulangnya dari rihlah keilmuan itu, Abdul Muhyi menyebarkan dakwah Islam, termasuk tarekat Syathariyah, di Jawa Barat.

Baca Juga: Meneladani Jejak Ulama dan Umat Islam di Indonesia Mata Pelajaran PAI Kelas XI Kurikulum Merdeka