Ini Peran Ayah dalam Menjaga Keseimbangan Nutrisi pada Ibu dan Anak yang Pilih-pilih Makanan

By Shannon Leonette, Kamis, 26 Oktober 2023 | 16:45 WIB
Dads bisa coba terapkan beberapa peran berikut dari ahli untuk mengatasi ibu maupun anak yang picky eater. (Nakita.id)

Nakita.id - Setiap tahunnya Hari Pangan Sedunia diperingati pada 16 Oktober.

Untuk tema Hari Pangan Sedunia tahun 2023 adalah 'Air Adalah Kehidupan, Air Adalah Makanan, Jangan Tinggalkan Siapa Pun'.

Melalui momentum Hari Pangan Sedunia ini, masyarakat seluruh dunia diharapkan dapat menjaga ketersediaan air bersih untuk mendukung keberlangsungan kehidupan.

Selain menjaga air bersih, orangtua juga sangat diharapkan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Hal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan keluarga juga mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Salah satunya bisa dengan memberikan makanan yang bernutrisi serta seimbang.

Peran Ayah untuk Menjaga Keseimbangan Nutrisi Ketika Ibu dan Anak Picky Eater

Lalu, bagaimana jika ibu maupun anak sama-sama picky eater?

Apa saja peran Dads untuk tetap menjaga keseimbangan nutrisi dalam keluarga?

Menurut Dr. Ade Iva Murty, M.Si, pada dasarnya ibu dan anak yang pilih-pilih makan tidak sepenuhnya salah.

"Picky eater-nya seperti apa dulu?

Karena, ada orang yang memang picky eater untuk hal-hal tertentu," terang Dr. Ade dalam wawancara telepon bersama Nakita, Rabu (25/10/2023).

Baca Juga: Tips Ampuh Mencegah Anak Jadi Picky Eater, Ini yang Harus Moms Lakukan

"Misalnya, ada orang yang tidak suka nasi tapi lebih suka roti atau mi. Itu tidak apa-apa," ujar Dr. Ade 

Dekan Fakultas Seni dan Ilmu Pengetahuan Sampoerna Academy ini menyampaikan, bukan soal pilih-pilih makanan yang menjadi permasalahan.

Melainkan, apakah gizi yang dibutuhkan sudah tercukupi semua atau belum sesuai yang dipersyaratkan dokter maupun ahli gizi.

Juga, apakah gizi yang dibutuhkan sudah seimbang atau belum.

Dr. Ade Iva Murty, M.Si selaku Ketua Program Studi Psikologi juga Dekan Fakultas Seni dan Ilmu Pengetahuan di Sampoerna University.

"Kalau saya lebih melihatnya kepada picky eater yang seperti apa dulu," tegasnya yang sekarang menjabat sebagai Ketua Program Studi Psikologi Sampoerna University.

"Jadi, picky eater bukan hanya sekadar misalnya enggak mau makanan yang bergoreng. Itu tidak apa-apa.

Terus, makanan yang diberikan itu harus precise (tepat), ya. Harus memiliki kejelasan dulu," terangnya.

Oleh karena itulah, Dr. Ade menekankan kembali kepada para ayah untuk tidak terlalu mempermasalahkan ibu maupun anak yang picky eater.

Melainkan, memperhatikan betul apakah makanan yang dikonsumsinya sudah benar-benar bernutrisi dan seimbang atau belum sama sekali.

Dampak Kekurangan Gizi pada Anak dan Ibu

Sebagai kepala keluarga, Dads juga harus mengetahui beberapa dampak yang ditimbulkan jika ibu maupun anak mengalami kekurangan gizi.

Baca Juga: Jangan Dibiarkan! Cari Tahu Apa Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Pemilih Makanan di Sini

Menurut Dr. Ade, kekurangan gizi bisa terjadi yang disebabkan oleh orang yang tidak peduli dengan pola makan yang tepat.

"Orang mungkin tidak peduli pada cara dia makan dan makanan yang dia konsumsi sebenarnya berguna bagi tubuh atau tidak," ungkapnya.

Namun, dirinya sangat menekankan untuk tidak melihat kasus kekurangan gizi pada anak saja.

Pada ibu pun perlu dilihat apakah Moms mengalami kekurangan gizi atau tidak.

"Kita bisa melihat juga kadang-kadang, bahwa yang terjadi itu sebenarnya ibunya memang tidak memiliki pola makan yang sehat.

Jadi, ibunya juga tidak memahami (secara baik)," ungkap Dr. Ade.

Bahkan, Dr. Ade mengaitkan erat kasus kekurangan gizi ini dengan stunting.

Sehingga, lanjutnya, harus diperhatikan betul bahwa sasaran penanganan stunting tidak bisa dilihat dari anaknya.

"Kita juga harus lihat ibunya.

Apakah ibunya paham tentang apa yang disebut pola makan yang sehat. Pola makanan bergizi, lengkap, dan sempurna," tuturnya.

Langkah Pencegahan Masalah Kekurangan Gizi pada Ibu dan Anak

Dr. Ade mengatakan, hal terutama yang seharusnya adalah mendorong Moms untuk mendapat edukasi juga pemberdayaan.

Baca Juga: Dampaknya Mengerikan! 5 Penyebab Anak Sulit Makan dan Rahasia Ampuh Mengatasinya

"Ibunya juga harus mendapatkan pemberdayaan, supaya bisa menularkan pemikiran tentang gizi yang baik dan sehat," sebut Dr. Ade.

"Kemudian, kehidupan yang sehat kepada anak," tambahnya.

Dr. Ade memberi contoh dimana kebanyakan perempuan, termasuk ibu, biasanya suka pilih-pilih ketika makan.

Bahkan, tidak sedikit juga perempuan yang sering merasa dirinya gemuk.

"Hal tersebut secara tidak sadar dapat menular ke anak," ungkapnya.

Akan tetapi, lanjutnya, apabila seorang ibu dapat memberikan contoh kepada anaknya gaya hidup yang sehat dan baik, hal ini tentu akan membuat anak semakin tertanam kebiasaan baik tersebut.

"Kalau makan misalnya, enggak harus mahal pakai daging.

Tapi, harus lengkap dengan sayuran, buah, dan protein," tegas Dr. Ade.

Untuk proteinnya sendiri tidak harus protein hewani, tetapi bisa dengan protein nabati.

"Itu semua sebenarnya membutuhkan ibu yang mau belajar, ibu yang semangat untuk belajar.

Tujuannya untuk dia (ibu) bisa memberikan yang terbaik bagi gizi anaknya," tutup Dr. Ade.

Baca Juga: Mengatasi Anak yang Pilih-pilih Makanan, Ikuti Tips Berikut Ini Moms