Nakita.id – Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai ketika hamil.
Pasalnya, TBC adalah penyakit yang menular dan bisa membahayakan kesehatan.
Namun, bagaimana jika ibu hamil yang mengalami TBC?
Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah penyakit TBC tersebut akan menular ke janin?
Agar tidak lagi simpang siur, simak berikut ini penjelasan selengkapnya.
TBC saat hamil, apakah menular ke janin?
Mengalami tuberkulosis (TBC) saat hamil memang perlu diwaspadai. Sebab, penyakit ini dapat menular ke janin.
Penularan TBC dari ibu hamil ke janin pun dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti:
Faktor-faktor penularan TBC dari ibu hamil ke janin
1. Infeksi transplasental
Bakteri TBC dapat menyebar melalui darah dan mencapai janin melalui plasenta.
Proses ini disebut infeksi transplasental, yang dapat terjadi saat ibu hamil memiliki TBC aktif.
2. Status kesehatan ibu
Jika seorang ibu hamil mengidap TBC aktif, terutama pada organ paru-paru, risiko penularan ke janin dapat meningkat.
Status kesehatan ibu dan sejauh mana TBC menyebar di dalam tubuhnya akan mempengaruhi risiko ini.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Obat Herbal untuk Atasi Gejala Penyakit TBC Sebelum Parah
3. Waktu infeksi
Penularan TBC ke janin lebih mungkin terjadi jika ibu hamil mengalami infeksi TBC pada awal kehamilan.
Bakteri yang masuk ke dalam sistem peredaran darah ibu memiliki peluang lebih besar untuk mencapai janin.
Cara mencegah penularan TBC ke janin
Meski bisa dialami saat hamil, ada beberapa langkah yang dapat Moms lakukan untuk mencegah penularan TBC ke janin.
1. Pengobatan dini ibu hamil dengan TBC
Pengobatan dini pada ibu hamil yang terinfeksi TBC dapat mengurangi risiko penularan ke janin. Program pengobatan TBC selama kehamilan harus dilakukan di bawah pengawasan tenaga kesehatan yang kompeten.
2. Vaksinasi BCG
Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) dapat membantu melindungi bayi dari bentuk-bentuk berat TBC, meskipun belum sepenuhnya mencegah infeksi.
Ibu hamil sebaiknya mendiskusikan kemungkinan vaksinasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka.
3. Hindari kontak dengan penderita TBC aktif
Ibu hamil sebaiknya menghindari kontak dengan penderita TBC aktif, terutama pada trimester pertama kehamilan. Tindakan ini dapat membantu mengurangi risiko penularan.
4. Pemeriksaan rutin dan tes TB
Ibu hamil yang memiliki risiko tertentu, seperti kontak dengan penderita TBC atau gejala TBC, sebaiknya menjalani pemeriksaan rutin dan tes TB. Ini dapat membantu mendeteksi infeksi secara dini dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Meskipun risiko penularan TBC dari ibu hamil ke janin ada, langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat mengurangi kemungkinan ini.
Pengobatan dini, vaksinasi BCG, dan menghindari kontak dengan penderita TBC aktif adalah beberapa cara yang dapat membantu melindungi kesehatan janin.
Penting bagi ibu hamil untuk berkomunikasi dengan tenaga kesehatan mereka, menjalani pemeriksaan rutin, dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan untuk memastikan kehamilan yang sehat dan bebas dari risiko penularan TBC. Semoga bermanfaat, Moms!
Baca Juga: Penjelasan Cara Membersihkan Paru-paru Bekas TBC, Bisa Pakai Bahan Alami