Bukan dengan Amarah, Ini Strategi Efektif Menghadapi Anak yang Suka Teriak

By Kirana Riyantika, Senin, 25 Desember 2023 | 20:30 WIB
Menghadapi anak yang suka teriak (Freepik)

Nakita.id - Menghadapi anak yang suka teriak bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.

Teriakan anak bukan hanya mengganggu, tetapi juga dapat memicu perasaan stres dan kebingungan.

Artikel ini akan membahas strategi efektif yang dapat membantu orang tua mengatasi situasi ini dengan bijak dan membangun hubungan yang lebih baik dengan anak.

Tips Menghadapi Anak yang Suka Teriak

1. Pahami Penyebab Teriakan

Langkah pertama dalam mengatasi anak yang suka teriak adalah mencari tahu penyebabnya.

Anak mungkin teriak sebagai bentuk ekspresi emosional atau karena kesulitan berkomunikasi.

Dengan memahami penyebabnya, orang tua dapat menanggapi dengan lebih tepat.

2. Tetap Tenang dan Sabar

Saat anak teriak, penting untuk tetap tenang dan sabar.

Teriakan dapat membuat orang tua merasa terancam atau frustrasi, tetapi merespon dengan marah hanya akan memperburuk situasi.

Ambil napas dalam-dalam, pertahankan ketenangan, dan tunjukkan bahwa Moms adalah contoh positif.

3. Berikan Perhatian Penuh saat Berbicara

Ketika anak teriak, berikan perhatian penuh saat berbicara dengannya.

Duduklah di dekatnya, lihatlah matanya, dan tunjukkan bahwa Moms benar-benar mendengarkan.

 Baca Juga: Trik Jitu Anti Pusing Bagi Orangtua Mengatasi Anak yang Suka Berkata Kasar

Ini dapat membantu anak merasa didengar dan dipahami, yang bisa mengurangi kebutuhan untuk teriak.

4. Ajarkan Anak Cara Berkomunikasi yang Baik

Mungkin anak belum memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik, dan teriak adalah cara mereka mengungkapkan ketidaknyamanan atau frustrasi.

Orang tua dapat mengajarkan anak cara menyampaikan perasaan mereka dengan kata-kata.

Berikan contoh kalimat yang baik dan bantu mereka memahami pentingnya berbicara dengan sopan.

5. Atur Batasan dan Konsekuensi yang Jelas

Jelaskan batasan kepada anak dan tetap konsisten dalam menegakkan aturan.

Berikan konsekuensi yang jelas jika anak terus-menerus teriak. Ini bisa mencakup waktu istirahat, kehilangan hak istimewa, atau tindakan lain yang sesuai dengan situasinya.

6. Berikan Pilihan untuk Mengatasi Frustrasi

Berikan anak pilihan untuk mengatasi frustrasi mereka tanpa perlu teriak.

Misalnya, tawarkan alternatif kegiatan atau solusi yang dapat mereka pilih.

Ini membantu anak merasa lebih berdaya dan mengajarkan mereka keterampilan pengelolaan emosi.

7. Cari Bantuan Jika Diperlukan

Jika teriakan anak terus berlanjut atau tampaknya menjadi masalah yang lebih besar, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional.

Seorang konselor atau psikolog anak dapat memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang masalah tersebut dan memberikan strategi yang lebih khusus.

 Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, Ini Cara Mendidik Anak yang Sulit Diatur

8. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung

Pastikan bahwa lingkungan di sekitar anak mendukung perkembangannya.

Beberapa anak teriak karena merasa tidak nyaman atau tidak aman. Pastikan mereka memiliki ruang yang nyaman dan penuh dengan dukungan emosional.

9. Pujian atas Perilaku Positif

Saat anak menunjukkan perilaku yang diinginkan, berikan pujian.

Anak yang menerima pujian atas tindakan positifnya lebih mungkin melanjutkan perilaku tersebut.

Ini bisa menciptakan pola positif dan mengurangi kecenderungan untuk teriak.

10. Libatkan Anak dalam Pembuatan Aturan

Libatkan anak dalam proses pembuatan aturan.

Biarkan mereka memberikan masukan dan merasa memiliki tanggung jawab terhadap perilaku mereka. Ini dapat meningkatkan rasa kontrol dan kepatuhan mereka terhadap aturan yang telah ditetapkan.

Menghadapi anak yang suka teriak membutuhkan kesabaran, pengertian, dan pendekatan yang bijak. Dengan memahami penyebab teriakan, tetap tenang, mengajarkan keterampilan berkomunikasi yang baik, dan memberikan konsekuensi yang jelas, orang tua dapat membantu anak mengatasi perilaku ini.

Ingatlah bahwa setiap anak unik, dan pendekatan yang efektif mungkin berbeda untuk setiap situasi. Dengan komitmen untuk mendukung perkembangan anak, orang tua dapat membangun hubungan yang sehat dan harmonis dengan mereka.

Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.

Baca Juga: Berperan Sama Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat, Ini 7 Peran Dads untuk Mendidik Anak Sejak Dini