Dukung Terciptanya Keluarga Sehat Anak Berprestasi, WHO Beri Panduan Pemberian ASI Eksklusif yang Benar, Terbaru 2023

By Shannon Leonette, Selasa, 19 Desember 2023 | 15:15 WIB
Jangan sampai Moms lewatkan panduan pemberian ASI eksklusif yang benar berikut ini dari WHO. Moms wajib baca! (Freepik)

Baca Juga: Jangan Takut Tak Bisa Menyusui karena Kondisi Kesehatan, Berikut Upaya yang Bisa Moms Lakukan untuk Dukung Tumbuh Kembang Bayi

- Bayi dengan galaktosemia klasik: diperlukan formula khusus bebas galaktosa.

- Bayi dengan penyakit kemih beraroma sirup mapel / maple syrup urine disease: diperlukan formula khusus bebas leusin, isoleusin dan valin.

- Bayi dengan fenilketonuria: dibutuhkan formula khusus bebas fenilalanin (dimungkinkan beberapa kali menyusui, di bawah pengawasan ketat).

Bayi-bayi di mana ASI tetap merupakan pilihan makanan terbaik tetapi mungkin membutuhkan makanan lain selain ASI untuk jangka waktu terbatas:

- Bayi lahir dengan berat badan kurang dari 1500 g (berat lahir sangat rendah).

- Bayi lahir kurang dari 32 minggu dari usia kehamilan (amat prematur).

- Bayi baru lahir yang berisiko hipoglikemia berdasarkan gangguan adaptasi metabolisme atau peningkatan kebutuhan glukosa (seperti pada bayi prematur, kecil untuk umur kehamilan atau yang mengalami stres iskemik / intrapartum hipoksia yang signifikan, bayi-bayi yang sakit dan bayi yang memiliki ibu pengidap diabetes) jika gula darahnya gagal merespon pemberian ASI baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kondisi Ibu

Kondisi ibu yang dapat membenarkan alasan penghindaran menyusui secara permanen:

- Infeksi HIV: jika pengganti menyusui dapat diterima, layak, terjangkau, berkelanjutan, dan aman (AFASS).

Kondisi ibu yang dapat membenarkan alasan penghentian menyusui untuk sementara waktu:

- Penyakit parah yang menghalangi seorang ibu merawat bayi, misalnya sepsis.