Nakita.id - Bayi seringkali menyampaikan pesan mereka melalui bahasa tubuh, dan salah satu cara itu adalah melalui tanda-tanda seperti muntah dan gumoh.
Meski kedua hal tersebut mungkin terlihat serupa, sebenarnya ada perbedaan yang penting.
Ketahui perbedaan antara muntah dan gumoh pada bayi, serta cara mengatasi masing-masing situasi.
Muntah pada Bayi: Ketika Perut Mereka "Berbicara"
Muntah pada bayi biasanya melibatkan pergerakan kuat dan tiba-tiba yang melibatkan isi perut.
Ini bisa terjadi segera setelah makan atau bahkan beberapa waktu setelahnya. Berikut beberapa karakteristik muntah pada bayi:
- Kuatan dan Jarak: Muntah seringkali terjadi dengan kuatan yang cukup besar, dapat terjadi dengan suara atau gerakan yang mencolok. Jaraknya bisa jauh dan cenderung lebih kuat daripada gumoh.
- Frekuensi: Meski tidak semua bayi muntah setelah makan, muntah biasanya terjadi lebih jarang dan berkaitan dengan jumlah makanan yang dikonsumsi.
- Penyebab: Muntah pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk overfeeding, refluks asam lambung, atau penyakit infeksi.
Gumoh pada Bayi: Proses Alami untuk Mengeluarkan Udara
Gumoh pada bayi lebih bersifat ringan dan biasanya terjadi setelah makan atau pada saat bayi berbaring.
Meskipun terkadang gumoh mungkin tampak seperti muntah, gumoh sebenarnya merupakan proses alami untuk mengeluarkan udara yang tertelan selama makan. Berikut beberapa ciri gumoh pada bayi:
- Ringan dan Tanpa Kuatan: Gumoh umumnya bersifat lebih ringan dan tanpa kuatan. Ini seringkali lebih mirip dengan aliran susu atau cairan yang keluar dari mulut bayi.
Baca Juga: Jangan Panik! Begini Cara Mengatasi Bayi Gumoh yang Aman dan Benar