Dukung Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Moms Wajib Baca Panduan Lengkap Pemberian MPASI pada Bayi Prematur

By Shannon Leonette, Senin, 8 Januari 2024 | 18:15 WIB
Moms bisa simak panduan berikut mengenai pemberian MPASI pada bayi prematur. Jangan sampai Moms lewatkan, ya. (Freepik)

Nakita.id - Bagaimana pemberian MPASI pada bayi prematur? Moms wajib baca!

Sebagai orangtua, Moms perlu menanamkan kebiasaan yang baik sedini mungkin untuk menciptakan keluarga sehat anak berprestasi.

Hal ini sangat penting agar anak dapat tumbuh menjadi generasi berprestasi dan berkelanjutan di masa yang akan datang.

Agar keluarga sehat anak berprestasi dapat terwujud, Moms bisa mulai menanamkan kebiasaan baik sejak usia bayi.

Moms tentu tahu bahwa tidak semua bayi terlahir dengan sempurna.

Ada beberapa kasus dimana bayi terlahir secara prematur, sehingga perhatian penting perlu dilakukan. Salah satunya terkait pemberian MPASI.

Melansir The Royal Women's Hospital, berikut panduan pemberian MPASI pada bayi prematur yang wajib Moms ketahui.

Panduan Pemberian MPASI pada Bayi Prematur

Kapan Bisa Dimulai?

Kebutuhan nutrisi pada bayi prematur tentu sangat berbeda dengan bayi normal.

Apabila MPASI diperkenalkan ketika sistem pencernaan bayi belum siap, maka kemungkinan bisa terjadi peningkatan risiko alergi pada bayi.

Namun jika terlambat memperkenalkan MPASI pada bayi, bayi kemungkinan besar bisa saja menolak menerima makanan baru.

Sehingga, bayi berisiko mengalami anemia di saat asupan zat besinya rendah.

Baca Juga: Ayam Kampung vs Ayam Broiler, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI Bayi?

Sangat disarankan bagi bayi prematur untuk mulai dikenalkan MPASI pada usia 5-7 bulan.

Selain itu, pastikan juga bayi memiliki tanda-tanda siap memulai MPASI berikut ini:

- Dapat duduk tegak di pangkuan atau kursi bayi

- Dapat menegakkan kepala dalam posisi stabil

- Sering memasukkan tangan atau mainan ke dalam mulutnya

- Bergerak menuju sendok atau makanan ketika ditawarkan dan membuka mulutnya

Makanan yang Bisa Dikenalkan

Untuk bayi prematur, berikut ini daftar makanan yang bisa Moms berikan ketika pengenalan MPASI.

Pertama-tama, pastikan MPASI pertama bayi memiliki tekstur halus dan lembut tanpa ada gumpalan.

Kemudian, pastikan bayi mendapat makanan bayi setiap 2-3 hari ya.

Berikut beberapa makanan yang bisa diberikan:

a. Sereal bayi yang sudah difortifikasi dengan zat besi

Baca Juga: Bolehkah Nasi Tim untuk MPASI Bayi Dipanaskan? Ini Panduan Keamanannya untuk Para Moms

b. Bubur daging, ayam, ikan, telur, kacang polong

c. Bubur alpukat, apel, pisang, kentang, ubi yang sudah matang

Selama beberapa bulan pertama pengenalan MPASI pada bayi prematur, Moms juga tetap harus memberikan ASI atau susu formula agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi.

Seiring bertambahnya usia, pastikan Moms terus memberikan makanan yang kaya akan zat besi ya.

Mulai dari buah-buahan, sayuran, yogurt, hingga susu sapi ke dalam menu MPASI bayi.

Selain itu, pastikan tekstur dan jenis makanan yang diberikan juga sesuai dengan usianya ya, Moms.

Pentingnya Zat Besi untuk Bayi Prematur

Moms harus tahu, bayi yang terlahir prematur cenderung memiliki asupan zat besi yang rendah.

Sehingga, bayi tersebut kemungkinan besar berisiko mengalami anemia.

Padahal, zat besi sangat dibutuhkan untuk membuat sel-sel darah merah, yang mana berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Selain itu, zat besi juga berperan penting dalam peningkatan daya tahan tubuh, juga perkembangan dan pertumbuhan otak.

Maka dari itu, penting bagi Moms untuk memberikan makanan yang kaya akan zat besi pada bayi prematur.

Baca Juga: Resep Teri Nasi untuk MPASI Lengkap dengan Kandungan Gizinya

Beberapa jenis makanan yang merupakan sumber zat besi adalah:

1. Daging merah (sapi, hati)

2. Ayam

3. Ikan

4. Sereal yang sudah difortifikasi zat besi (bubur bayi, biskuit gandum)

5. Kacang-kacangan

6. Telur

7. Sayuran hijau

Lakukan cara ini hingga bayi berusia 12 bulan ya, Moms.

Semoga panduan pemberian MPASI bayi prematur demi wujudkan keluarga sehat anak berprestasi bermanfaat, ya.

Selamat mencoba!

Baca Juga: Penyajian MPASI untuk Anak Lebih Baik Hangat atau Dingin? Ini Kata Ahli