Tanda-tanda ASI Basi Ini yang Tak Boleh Sembarang Diberikan ke Bayi

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 18 Januari 2024 | 17:30 WIB
Tanda-tanda ASI basi (Freepik)

Nakita.id - Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi penting untuk bayi yang baru lahir, menyediakan zat gizi dan kekebalan yang sangat dibutuhkan.

Namun, seperti halnya produk susu lainnya, ASI dapat menjadi basi dan kehilangan kualitas nutrisinya.

Melansir dari NHS, berikut ini akan membahas tanda-tanda ASI basi yang perlu dikenali serta bagaimana cara memberikan tips tentang penyimpanan dan pemakaian ASI yang benar.

Tanda-tanda ASI Basi

1. Bau yang Tidak Normal: ASI yang segar seharusnya tidak memiliki bau yang menyengat atau asam. Jika Anda mencium bau yang tidak biasa atau tidak enak, itu bisa menjadi tanda ASI basi.

2. Warna yang Berubah: ASI segar memiliki warna putih atau kekuningan. Jika warnanya menjadi gelap atau terjadi perubahan warna yang signifikan, ini dapat menunjukkan bahwa ASI sudah basi.

3. Rasa yang Tidak Normal: ASI yang baik seharusnya memiliki rasa manis dan segar. Jika Anda mencium atau merasakan rasa yang aneh, seperti tengik atau asam, itu bisa menjadi tanda ASI basi.

4. Pemisahan Lapisan: ASI yang terpisah menjadi lapisan atau gumpalan dapat menunjukkan bahwa lemak di dalam ASI telah mulai terpisah. Ini bisa terjadi ketika ASI sudah agak basi.

5. Pembentukan Endapan: Terdapat endapan atau partikel yang muncul dalam ASI, ini bisa menandakan perubahan kualitas dan kebersihan ASI.

Tips Penyimpanan dan Penggunaan ASI yang Benar

1. Penyimpanan yang Tepat

Simpan ASI dalam wadah khusus atau kantong ASI yang tahan air dan steril. Simpan di dalam kulkas pada suhu 0-4 derajat Celsius.

2. Label dengan Tanggal

Baca Juga: Apakah Boleh Jika ASI Perah Bisa Langsung Diberikan kepada Bayi?

Beri label pada setiap wadah ASI dengan tanggal ekspresi. Gunakan yang terlama terlebih dahulu (first in, first out).

3. Hindari Pencairan Ulang

Hindari pencairan ulang ASI yang sudah dibekukan. Jika ASI sudah dicairkan, sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 24 jam.

4. Jangan Panaskan Berulang Kali

Hindari memanaskan ASI lebih dari sekali. ASI yang telah dipanaskan dan tidak dikonsumsi sebaiknya dibuang.

5. Cek Suhu Penyimpanan

Pastikan suhu penyimpanan ASI di kulkas tetap stabil. Hindari membuka pintu kulkas terlalu sering atau membiarkan pintu terbuka terlalu lama.

6. Gunakan Wadah yang Sesuai

Pilih wadah penyimpanan yang sesuai dengan jumlah ASI yang akan disimpan, sehingga tidak ada udara yang berlebihan di dalam wadah.

7. Hindari Penyimpanan di Pintu Kulkas: Tempatkan wadah ASI di bagian dalam kulkas, bukan di pintu. Suhu di pintu kulkas lebih fluktuatif.

8. Pahami Umur Simpan: Kenali umur simpan ASI tergantung pada cara penyimpanannya. ASI bisa bertahan selama 4 jam pada suhu ruang, 24 jam di kulkas, dan beberapa bulan di freezer.

Baca Juga: Bolehkah ASI yang Diperah Beda Jam atau Beda Hari Dicampur?