Nakita.id - Kesehatan bayi adalah prioritas utama bagi orangtua, dan setiap tanda ketidaknyamanan atau penyakit membuat mereka cemas.
Salah satu masalah kesehatan yang mungkin dihadapi bayi adalah muntaber, yang dapat menjadi pengalaman yang menantang baik bagi bayi maupun orangtuanya.
Inilah penjelasan mengenai muntaber pada bayi, termasuk penyebabnya, gejalanya, dan cara pengobatan yang tepat.
Penyebab Muntaber pada Bayi
Muntaber, atau gastroenteritis, adalah peradangan pada saluran pencernaan yang sering kali disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit.
Pada bayi, infeksi ini bisa terjadi melalui berbagai cara, termasuk:
1. Kontak dengan Orang yang Terinfeksi
Bayi dapat terinfeksi melalui kontak langsung dengan orang dewasa atau anak-anak yang mengalami muntaber.
2. Kontaminasi Makanan atau Minuman
Bayi yang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri atau virus penyebab muntaber dapat mengalami infeksi.
3. Kurangnya Kebersihan
Kurangnya kebersihan, terutama setelah mengganti popok atau sebelum memberi makan, dapat meningkatkan risiko bayi terinfeksi.
4. Penularan dari Lingkungan
Beberapa virus atau bakteri penyebab muntaber dapat menyebar melalui lingkungan, seperti mainan atau permukaan yang terkontaminasi.
Gejala Muntaber pada Bayi
Gejala muntaber pada bayi dapat bervariasi, tetapi beberapa tanda umum yang perlu diwaspadai meliputi:
1. Muntah
Bayi mungkin mengalami muntah lebih sering dari biasanya, dan muntah dapat bersifat proyektif.
Baca Juga: Sering Tak Disadari, 4 Kondisi Ini Ternyata juga Gejala Muntaber pada Anak
2. Diare
Diare yang lebih sering dan cair dapat menjadi gejala muntaber pada bayi. Peningkatan frekuensi buang air besar juga mungkin terjadi.
3. Demam
Suhu tubuh bayi dapat meningkat, menunjukkan adanya infeksi dalam tubuh.
4. Kelelahan dan Kehilangan Nafsu Makan
Bayi dapat terlihat lebih lelah dan tidak bersemangat. Kehilangan nafsu makan juga bisa terjadi.
5. Dehidrasi
Dehidrasi adalah risiko serius pada bayi dengan muntaber.
Gejalanya termasuk bibir kering, mata cekung, dan kurangnya air seni.
6. Irritabilitas
Bayi mungkin menjadi lebih rewel atau mudah marah karena ketidaknyamanan yang dirasakan.
Pengobatan dan Perawatan
1. Rehidrasi
Penting untuk menjaga bayi tetap terhidrasi.
Pemberian larutan oral rehidrasi yang direkomendasikan oleh dokter dapat membantu menggantikan cairan yang hilang.
2. ASI atau Susu Formula
Jika bayi masih menyusui, terus memberikan ASI sangat penting.
Jika bayi sudah memulai makanan padat, mungkin perlu menahan sejenak memberikan makanan tertentu yang bisa memperburuk kondisi.
3. Istirahat
Memberikan waktu istirahat yang cukup untuk bayi adalah bagian penting dari pengobatan.
Baca Juga: Bukan Hanya Muntah dan Diare, Ini Gejala Muntaber Anak yang Perlu Diwaspadai
Istirahat membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat proses pemulihan.
4. Penggunaan Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan, terutama antibiotik, harus sesuai dengan rekomendasi dokter. Bukan semua infeksi yang menyebabkan muntaber memerlukan antibiotik.
5. Perhatian Khusus pada Popok
Jika bayi masih mengenakan popok, penting untuk lebih sering menggantinya dan menjaga daerah tersebut tetap bersih untuk mencegah penyebaran infeksi.
Pencegahan Muntaber pada Bayi
1. Kebersihan Tangan
Menjaga kebersihan tangan adalah langkah kunci dalam mencegah penyebaran infeksi. Orangtua dan penjaga bayi harus selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menangani bayi.
2. Kebersihan Lingkungan
Menjaga kebersihan mainan, permukaan, dan benda-benda lain yang sering disentuh oleh bayi dapat membantu mencegah penularan penyakit.
3. Menjauhi Orang yang Sakit
Hindari membawa bayi ke tempat-tempat atau berdekatan dengan orang-orang yang menderita muntaber atau penyakit menular lainnya.
4. Vaksinasi
Mengikuti jadwal vaksinasi yang direkomendasikan dokter dapat membantu melindungi bayi dari beberapa penyakit yang dapat menyebabkan muntaber.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Jika gejala muntaber pada bayi tidak membaik setelah beberapa hari atau bahkan memburuk, segera konsultasikan dengan dokter.
Tanda-tanda dehidrasi, seperti air seni yang sangat sedikit atau tidak ada, harus menjadi perhatian khusus dan memerlukan perhatian medis segera. Muntaber pada bayi dapat menjadi pengalaman yang menantang, tetapi dengan perawatan yang tepat dan pengawasan medis, sebagian besar bayi dapat pulih sepenuhnya.
Penting untuk selalu memerhatikan gejala dan mendapatkan bantuan medis jika diperlukan. Upaya pencegahan, seperti menjaga kebersihan dan mengikuti vaksinasi yang direkomendasikan, juga memiliki peran penting dalam melindungi bayi dari infeksi yang dapat menyebabkan muntaber.
Orangtua dan penjaga bayi dapat memberikan dukungan ekstra dan perhatian untuk membantu bayi merasa lebih nyaman selama proses pemulihan.
Baca Juga: Rekomendasi Obat Muntaber Bayi dari Bahan Alami Sampai Tersedia di Apotik Beserta Harga Terbaru 2022