Mengenal Konfigurasi Elektron, Bab 5 IPA Kelas X SMA Kurikulum Merdeka

By Ratnaningtyas Winahyu, Jumat, 2 Februari 2024 | 15:30 WIB
Penjelasan mengenai konfigurasi elektron materi bab 5 IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka (Freepik.com/rawpixel.com)

Nakita.id –  Bab 4 IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka sudah selesai kita bahas, kini kita lanjut ke bab berikutnya.

Dalam bab 5, materi yang akan kita pelajari adalah mengenai struktur atom - keunggulan nanomaterial.

Sebelumnya, kita telah membahas tentang struktur atom. Kini, yuk kita belajar subbab ketiga, yaitu mengenai konfigurasi elektron.

Berikut ini penjelasan selengkapnya.

5.3. Konfigurasi elektron

Setelah memahami posisi proton dan neutron dalam inti atom, lalu di manakah posisi elektron?

Elektron berada di luar inti atom namun pada bagian manakah? Bagaimana susunan elektron pada atom? Susunan elektron ini dikenal sebagai konfigurasi elektron.

Pada bab ini, dibahas singkat dua teori model atom yang mendasari konfigurasi elektron yaitu teori model atom Niels Bohr dan mekanika kuantum.

Persamaan kedua teori ini adalah menjelaskan posisi dan susunan elektron pada suatu lokasi di luar nukleus.

Apakah perbedaan kedua teori tersebut? Ayo cermati Tabel 5.3 berikut.

Tabel 5.3. Perbedaan Teori Model Atom Bohr terhadap Teori Model Atom Mekanika Kuantum

Tabel 5.3. Perbedaan Teori Model Atom Bohr terhadap Teori Model Atom Mekanika Kuantum

Baca Juga: Struktur Atom dan Kunci Jawaban Aktivitas 5.2, Bab 5 IPA Kelas X SMA Kurikulum Merdeka

Tabel 5.3. Perbedaan Teori Model Atom Bohr terhadap Teori Model Atom Mekanika Kuantum

Bab ini hanya membahas konfigurasi elektron menurut teori model atom Bohr sedangkan teori mekanika kuantum akan disampaikan di kelas XI.

Bohr dan Burry secara bersamaan mengusulkan aturan konfigurasi elektron pada kulit atom, yaitu:

(1) Elektron menempati kulit atom dimulai dari kulit yang paling dekat nukleus yaitu kulit K

(2) Jumlah maksimal elektron yang menempati tiap kulit mengikuti aturan 2n2 (n adalah nomor kulit), dan

(3) Pada kulit terluar tidak dapat memiliki lebih dari 8 elektron dan kulit terluar sebelumnya tidak dapat memiliki lebih dari 18 elektron. Hal ini akan mengacu pada aturan oktet saat unsur-unsur bergabung membentuk senyawa.

Adapun jumlah elektron pada kulit terluar disebut elektron valensi. Perhatikan Tabel 5.4 berikut.

Tabel 5.4. Konfigurasi elektron teori model atom Bohr

Mengetahui konfigurasi elektron dari atom suatu unsur akan memberikan informasi letak unsur pada periode dan golongan dalam tabel sistem periodik.

Jumlah kulit yang dimiliki atom merupakan letak unsur pada periode sementara jumlah elektron valensi adalah letak unsur pada golongan utama maupun transisi.

Nah, itu dia penjelasan mengenai konfigurasi elektron materi bab 5 IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Pengertian dan Pentingnya Nanoteknologi, Bab 5 IPA Kelas X SMA Kurikulum Merdeka