Tak Hanya Bagi Kesehatan, Ternyata Stunting juga Berpengaruh ke Kesehatan Mental

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 4 Maret 2024 | 17:15 WIB
bahaya stunting bagi kesehatan mental (Freepik)

Nakita.id - Stunting, kondisi di mana pertumbuhan fisik anak terhambat akibat kekurangan gizi kronis, sering kali diidentifikasi dengan risiko terhadap kesehatan fisik.

Namun, penting untuk menyadari bahwa stunting juga memiliki dampak serius pada kesehatan mental anak.

Melansir dari Baby Canter, berikut ini akan dibahas secara mendalam bahaya stunting bagi kesehatan mental anak, memahami aspek-aspeknya, dan mengajak kesadaran akan pentingnya mencegah dan mengatasi stunting.

1. Rendahnya Kinerja Kognitif:

Anak yang mengalami stunting dapat menghadapi tantangan dalam pengembangan kognitifnya. Rendahnya asupan nutrisi yang mencukupi dapat menghambat perkembangan otak, menyebabkan keterbatasan dalam kinerja kognitif.

2. Penurunan Kemampuan Belajar:

Stunting dapat berdampak negatif pada kemampuan belajar anak. Kesulitan dalam konsentrasi, pemahaman konsep, dan retensi informasi dapat menjadi tantangan bagi anak yang mengalami stunting.

3. Gangguan Perilaku dan Emosi:

Stunting dapat terkait dengan gangguan perilaku dan emosional pada anak. Mereka mungkin mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dan kesulitan mengelola emosi mereka dengan baik.

4. Penurunan Motivasi dan Energi:

Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tingkat energi yang lebih rendah. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan motivasi dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan berinteraksi sosial.

Baca Juga: Mengapa Stunting Bisa Terjadi Sejak dalam Kandungan? Apa Penyebabnya?

5. Risiko Tinggi Gangguan Kecemasan dan Depresi:

Kondisi stunting dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan kecemasan dan depresi. Keterbatasan dalam kesehatan mental ini dapat memengaruhi kualitas hidup dan hubungan sosial anak.

6. Pengaruh Terhadap Kemampuan Sosial:

Stunting dapat menghambat perkembangan kemampuan sosial anak.

Kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sebaya dapat menjadi kendala dalam pembentukan hubungan sosial yang sehat.

7. Cikal Bakal Gangguan Kesehatan Mental di Masa Dewasa:

Keterbatasan nutrisi dan pertumbuhan fisik selama masa anak-anak dapat meninggalkan dampak jangka panjang pada kesehatan mental di masa dewasa.

Risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi dapat terus berlanjut.

Mencegah dan Mengatasi Stunting:

1. Pemberian Gizi yang Baik Sejak Dini:

Memberikan nutrisi yang cukup dan seimbang sejak dini merupakan kunci untuk mencegah stunting.

Perhatikan asupan gizi, terutama pada periode kritis pertumbuhan anak.

Baca Juga: Tak Selalu Stunting, Ini Perbedaan Anak Gampang Sakit karena Imun Lemah dan Stunting

2. Pantau Pertumbuhan dan Kesehatan Anak:

Lakukan pemantauan pertumbuhan dan kesehatan anak secara teratur.

Identifikasi potensi stunting sedini mungkin untuk memulai intervensi yang tepat.

3. Kampanye Kesadaran Masyarakat:

Tingkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi dan pertumbuhan anak.

Kampanye penyuluhan di tingkat komunitas dapat memainkan peran kunci dalam pencegahan stunting.

4. Akses Pelayanan Kesehatan:

Pastikan akses yang mudah dan terjangkau ke pelayanan kesehatan.

Ini termasuk konsultasi dengan ahli gizi, pemantauan pertumbuhan, dan perawatan kesehatan yang sesuai.

5. Pendidikan Nutrisi untuk Orang Tua:

Memberikan edukasi nutrisi kepada orang tua dapat membantu mereka memahami pentingnya asupan gizi yang baik dan cara memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Stunting pada Batita dan Tips Penangannya