Benarkah Keputihan Bisa Terjadi pada Balita Perempuan? Begini Penjelasan Dokter Obgyn

By Shannon Leonette, Selasa, 5 Maret 2024 | 14:55 WIB
Moms harus tahu, anak perempuan balita juga mengalami gejala yang tampak seperti keputihan. Begini penjelasannya menurut dokter obgyn. (Freepik / user18526052)

Nakita.id - Benarkah keputihan bisa terjadi pada anak perempuan balita? Begini jawaban dari ahli.

Seperti yang biasanya Moms ketahui, keputihan terjadi ketika seorang anak perempuan telah mencapai usia reproduktifnya, yakni 14-49 tahun.

Keputihan merupakan cara alami tubuh untuk menjaga infeksi dan kebersihan vagina, Moms.

Ini pertama kali dialami anak setidaknya enam bulan sebelum mengalami menstruasi untuk pertama kalinya.

Meski begitu, apakah keputihan juga bisa terjadi pada anak perempuan balita?

Keputihan pada Balita Perempuan

Menurut dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, anak balita perempuan memang sering mengalami gejala seperti keputihan.

Apalagi, sejak anak tersebut masih berusia bayi.

"Oleh karenanya, penting banget bagi ibu-ibu untuk mengajarkan anak tentang kebersihan, benar-benar dari awal anak bisa belajar buang air kecil sendiri," kata dr. Dinda saat ditanyai Nakita dalam acara press conference Grand Launching First Care Clinic, Senin (4/3/2024).

"Mulai dari mengetahui apa saja alat untuk membersihkan, bagaimana cara membersihkan, membersihkan mulai dari depan ke belakang dan bukan dari belakang ke depan," lanjutnya menyampaikan.

Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi ini, membersihkan dari belakang ke depan justru akan membawa bakteri dari anus ke vagina.

Akan tetapi, jika keputihan keluar terus-menerus, segera bawa ke dokter.

Baca Juga: Dianggap Tak Wajar, Lantas Normalkah Anak Balita Perempuan Alami Keputihan?

Moms akan langsung mengenalinya jika warna keputihannya berwarna kekuningan atau putih menggumpal.

Kemudian, terdapat pula area kulit sekitar vagina yang berwarna kemerahan seperti ruam.

"Anak juga akan merasa nyeri dan perih seperti terbakar," ungkap dr. Dinda.

Jadi, jangan sampai Moms tidak meluangkan waktu untuk membawa anak ke dokter terdekat.

Penanganan untuk Keputihan pada Balita Perempuan

dr. Dinda melanjutkan, untuk penanganan keputihan bisa dilakukan dengan cara memperbaiki hygiene (tingkat kebersihan) anak itu sendiri.

"Gunakan sabun antiseptik bila perlu, karena sabun tersebut bisa membunuh kuman," ucapnya.

"Dan, penting sekali untuk anak agar tetap diperhatikan oleh ibunya bagaimana cara membersihkan vaginanya.

Jangan hanya karena ingin anaknya mandiri, jadi pas anak bisa, ibu merasa, 'Oh sudah pintar' atau 'Oh, sudah bisa sendiri'," lanjutnya menegaskan.

Sebab jika tidak, dikhawatirkan ada risiko gangguan kesehatan terkait organ reproduksi yang dapat menyerang kapan pun.

Kondisi ini perlu diwaspadai sejak dini, karena gejalanya rata-rata tidak tampak sama sekali sehingga seringkali terlambat ditangani.

Sebagai bentuk kepeduliaan untuk menjaga kesehatan reproduksi perempuan secara berkala, Klinik First Care akhirnya diresmikan pembukaannya pada Senin kemarin (4/3/2024).

Baca Juga: Alami Keputihan yang Mengeluarkan Bau Tapi Tak Gatal, Bahayakah dan Apa Penyebabnya?

Klinik First Care adalah klinik perempuan dan anak yang mengajak setiap perempuan di Indonesia untuk semakin memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan organ intim mereka.

Klinik ini menjadi destinasi kesehatan layanan obgyn dan pediatrik yang paling mudah dijangkau, karena terletak di pusat kota Jakarta.

Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Perempuan

Klinik First Care diresmikan pada Senin kemarin (4/3/2024) sebagai bentuk kepeduliaan untuk menjaga kesehatan reproduksi perempuan secara berkala.

Founder First Care Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG, Subsp.Onk. mengatakan bahwa kunci utama dalam menjaga kesehatan organ reproduksi adalah pola hidup sehat dan jangan bertindak sendiri ketika merasakan gejala pada organ tersebut.

Jika ada keluhan, dr. Fitriyadi menegaskan untuk segera berkonsultasi pada dokter dan ahlinya.

"Pemeriksaan dini untuk mencegah risiko kesehatan reproduksi yang lebih berat adalah langkah penting yang tidak hanya hemat biaya, tetapi juga dapat menghindari pengobatan dan pemulihan kesehatan yang berkepanjangan," ujarnya.

Dirinya juga menjelaskan risiko kesehatan pada organ intim perempuan yang dapat berpengaruh pada infertilitas, diantaranya menyangkut fungsi reproduksi dan berdampak terhadap sulit hamil.

"Sikap abai terhadap organ reproduksi akan berdampak terhadap fase kehamilan dan persalinan mereka nantinya.

Dengan menjaga kesehatan reproduksi dengan baik, setiap perempuan dapat meningkatkan angka harapan hidup di Indonesia serta membantu Indonesia untuk menekan angka kematian ibu dan kematian bayi," jelas dr. Fitriyadi.

Pada kesempatan yang sama, Chief Executive Officer (CEO) First Care Pasha Fernanda Fauzi mengutarakan bahwa First Care terus melakukan pengembangan ekosistem klinik untuk memberikan layanan kesehatan terbaik guna memenuhi kebutuhan pemeriksaan kesehatan masyarakat Indonesia yang semakin meningkat.

"Kami bekerja bersama dokter-dokter spesialis obgyn dan pediatrik, dilengkapi dengan alat diagnosa yang lengkap setara standar rumah sakit," tutur Pasha.

Baca Juga: Berita Kesehatan Anak: Kelamin Bayi Rentan Infeksi, Salah Membersihkan Fatal Akibatnya, Ini Caranya yang Benar

"Dan demi kenyamanan pasien, kami memperhatikan detail terkecil dalam desain interior klinik untuk menciptakan suasana yang ramah bagi pasien kami. Mulai dari ruang tunggu hingga ruang perawatan, semuanya dirancang dengan fokus terhadap kepuasan pasien," lanjutnya.

Klinik First Care memiliki layanan tes pemeriksaan diantaranya Pre Marital Check Up, Infertility Test, hingga Skrining Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT).

Selain itu, terdapat pula layanan kesehatan mental dan tumbuh kembang dengan menghadirkan psikolog juga konselor tersertifikasi.

Melalui layanan ini, pasien dapat menikmati layanan konseling parenting, maternity, self-development, hingga skrining tumbuh kembang anak dan vaksinasi.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan ini, pasien dapat melakukan online appointment untuk menyesuaikan jadwal konsultasi dengan psikolog/konselor yang klinik miliki seperti dengan layanan obgyn dan pediatrik.

Harapannya pasien dapat memangkas waktu tunggu pemeriksaan, tidak membuang waktu untuk mengantri dan tetap bisa menjalankan aktivitas utamanya.

Tak sampai di situ. Klinik First Care juga melaksanakan serangkaian program edukasi, baik bersama dengan dokter spesialis klinik dan membuka kesempatan kolaborasi seluas-luasnya dari berbagai pihak.

Informasi selengkapnya dapat diakses melalui Instagram @firstcarepolim dan Website First Care www.firstcare.co.id.

Atau, dapat menghubungi Kontak First Care di 021-48679079 dan di Whatsapp +62 812-6677-7665.

Baca Juga: Berita Hoax Kesehatan: Cebok dengan Cuka Sebelum Berhubungan Intim Akan Hamil Anak Perempuan