Apakah Gigi Anak yang Rusak Bisa Tumbuh Kembali? Ini yang Harus Moms Ketahui

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 24 Maret 2024 | 20:00 WIB
apakah gigi anak yang rusak bisa tumbuh kembali (Nakita.id/Adel)

Nakita.id - Kesehatan gigi anak merupakan hal yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Namun, seringkali orangtua menghadapi masalah gigi anak yang rusak atau berlubang.

Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah gigi anak yang rusak bisa tumbuh kembali?

Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang kemampuan gigi anak untuk pulih dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan gigi mereka.

Sebelum membahas apakah gigi anak yang rusak bisa tumbuh kembali, penting untuk memahami proses pertumbuhan gigi anak.

Anak-anak memiliki dua set gigi, yaitu gigi susu dan gigi permanen.

Gigi susu mulai tumbuh sekitar usia enam bulan dan biasanya digantikan oleh gigi permanen mulai dari usia enam tahun hingga akhir masa remaja.

Kemampuan gigi untuk pulih tergantung pada tingkat kerusakan.

Gigi memiliki lapisan luar yang disebut enamel, yang merupakan lapisan terkuat di tubuh manusia.

Ketika kerusakan gigi hanya mencapai enamel dan belum mencapai lapisan dalam yang disebut dentin, maka gigi memiliki kemampuan untuk pulih dengan sendirinya.

Apakah Gigi Anak yang Rusak Bisa Tumbuh Kembali?

Jawabannya tergantung pada tingkat kerusakan gigi.

Baca Juga: Jangan Langsung Panik, Ini Cara Mengatasi Gigi Anak Balita yang Patah

Jika kerusakan hanya terjadi pada enamel dan tidak mencapai dentin, maka gigi anak memiliki kemampuan untuk pulih sendiri dengan bantuan mineral dari air liur dan makanan.

Proses ini disebut remineralisasi, di mana mineral seperti kalsium dan fosfat mengisi celah-celah yang terbentuk akibat kerusakan gigi.

Namun, jika kerusakan gigi sudah mencapai atau mendekati dentin, maka gigi tidak akan bisa tumbuh kembali dengan sendirinya.

Dentin memiliki struktur yang lebih lembut dan rentan terhadap kerusakan.

Dalam kasus seperti ini, perlu tindakan medis seperti penambalan gigi oleh dokter gigi.

Cara Mencegah Kerusakan Gigi Anak

Meskipun gigi anak memiliki kemampuan untuk pulih dalam beberapa kondisi, namun pencegahan tetap merupakan langkah terbaik untuk menjaga kesehatan gigi mereka.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kerusakan gigi anak:

1. Praktik Kebiasaan Menggosok Gigi yang Baik

Ajarkan anak Moms untuk menggosok gigi secara teratur setidaknya dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur.

Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride untuk melindungi gigi dari kerusakan.

2. Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Berlebihan

Makanan dan minuman manis dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.

Batasi konsumsi makanan manis dan hindari memberikan makanan ringan yang mengandung gula kepada anak.

Baca Juga: Gigi Berlubang Pada Anak Meskipun Rutin Gosok Gigi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

3. Periksa Kesehatan Gigi secara Rutin

Bawa anak Moms ke dokter gigi untuk pemeriksaan rutin setidaknya dua kali setahun.

Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah gigi sedini mungkin dan mencegah kerusakan yang lebih lanjut.

4. Hindari Kebiasaan Menggigit Benda Keras

Menggigit benda keras seperti pensil atau pena dapat merusak gigi anak.

Ajarkan mereka untuk menghindari kebiasaan ini dan memberikan mainan yang aman untuk digigit.

5. Berikan Makanan Sehat dan Bergizi

Makanan yang sehat dan bergizi penting untuk kesehatan gigi anak.

Pastikan mereka mendapatkan cukup kalsium, fosfat, dan vitamin D yang dibutuhkan untuk pertumbuhan gigi yang kuat.

Gigi anak memiliki kemampuan untuk pulih dalam beberapa kondisi tergantung pada tingkat kerusakan.

Namun, pencegahan tetap merupakan langkah terbaik untuk menjaga kesehatan gigi mereka.

Ajarkan anak Moms kebiasaan menggosok gigi yang baik, batasi konsumsi makanan dan minuman manis, dan bawa mereka ke dokter gigi untuk pemeriksaan rutin.

Dengan langkah-langkah ini, Moms dapat membantu menjaga gigi anak tetap sehat dan kuat sepanjang masa pertumbuhan mereka.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Kapan Anak Perlu Periksa Gigi Pertama Kali? Ini Penjelasannya untuk Moms