5. Libatkan mereka dalam proses
Biarkan anak membantu memilih pasta gigi dan sikat gigi mereka sendiri. Ini dapat memberikan rasa memiliki dan tanggung jawab dalam merawat gigi mereka sendiri.
6. Jadikan rutinitas
Buatlah rutinitas menyikat gigi yang konsisten setiap hari. Hal ini membantu anak memahami bahwa menyikat gigi adalah bagian penting dari kebersihan diri.
Kapan harus mewaspadai masalah menyikat gigi pada balita?
Meski kelihatannya sepele, Moms perlu waspada pada beberapa kondisi ini jika Si Kecil terus-menerus tidak mau menyikat gigi.
1. Gigi berwarna kuning atau berlapis
Jika gigi anak mulai berubah warna menjadi kuning atau terlihat berlapis, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak menyikat gigi dengan benar atau kurang intensif.
2. Bau mulut yang persisten
Bau mulut yang tidak sedap dan persisten bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak. Periksakan ke dokter gigi untuk evaluasi lebih lanjut.
3. Rasa sakit atau sensitivitas
Jika anak mengeluhkan rasa sakit atau sensitivitas saat menyikat gigi, ini bisa menjadi tanda adanya masalah seperti gigi berlubang atau gusi yang peradangan.
4. Penolakan yang konsisten
Jika anak secara konsisten menolak untuk menyikat gigi atau menunjukkan resistensi yang berlebihan, perlu dicari tahu penyebabnya, mungkin ada masalah yang perlu diatasi.
5. Perhatikan gigi geligi baru
Ketika gigi anak mulai tumbuh, penting untuk memperhatikan kebersihan gigi baru tersebut. Pastikan anak tetap rajin menyikat gigi meskipun gigi baru tumbuh.
Mengajarkan anak balita untuk menyikat gigi memang memerlukan kesabaran dan konsistensi.
Dengan pendekatan yang tepat dan perhatian yang baik, Moms dan Dads dapat membantu anak mengembangkan kebiasaan menyikat gigi yang baik dan menjaga kesehatan gigi mereka sejak dini.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi jika memiliki kekhawatiran atau masalah terkait kesehatan gigi anak. (*)
Baca Juga: Balita Menolak Minum Air Putih? Ternyata Ini Alasannya dan Ketahui Juga Cara Mengatasinya