Nakita.id - Angka kasus demam berdarah dengue (DBD) kian meningkat di Indonesia.
Bahkan, anak-anak masuk ke dalam kelompok yang berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Hampir di seluruh rumah sakit di Indonesia pasien DBD mayoritas adalah anak-anak.
Demam berdarah umumnya mengakibatkan si kecil mengalami demam tinggi, rewel, dan kehilangan nafsu makan.
Selain itu, penyakit ini juga bisa mengganggu pertumbuhan dan perkembangan sehingga menjadi penyebab stunting pada anak.
Sebelum menyimak penjelasan dokter terkait demam berdarah dengue yang bisa picu stunting.
Selain itu, Moms mungkin perlu mengetahui macam-macam gejala demam berdarah pada anak berikut.
Apa saja gejala demam berdarah pada anak?
Dilansir dari CDC, masa inkubasi virus demam berdarah terjadi antara 3-14 hari (paling sering 4-7 hari) setelah anak digigit nyamuk Aedes aegypti.
Gejala demam berdarah yang perlu diwaspada orangtua, antara lain:
- Anak mengalami demam atau kenaikan suhu tubuh mencapai 40 derajat celsius
- Gangguan pencernaan seperti mual muntah dan nyeri perut hebat
Baca Juga: Mengapa Stunting Harus Segera Diatasi dan Langkah Pencegahan