Perubahan Pola Cuaca Ekstrem, Bab 7 IPA Kelas X SMA Kurikulum Merdeka Edisi Revisi

By Ratnaningtyas Winahyu, Selasa, 23 April 2024 | 13:30 WIB
Perubahan pola cuaca ekstrem sebagai gejala perubahan iklim, bab 7 IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka edisi revisi (Freepik.com)

Nakita.id – Sekarang mata pelajaran IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka edisi revisi masih membahas bab 7 mengenai potensi geotermal Indonesia.

Adapun subbab yang sedang kita bahas yaitu gejala-gejala perubahan iklim.

Setelah mempelajari pencairan luasan es permukaan bumi dan kenaikan permukaan air laut, kini kita akan lanjut pada gejala berikutnya, yakni perubahan pola cuaca ekstrem.

Yuk, simak berikut ini pembahasan selengkapnya.

4. Perubahan pola cuaca ekstrem

Pada akhir Oktober 2020, curah hujan di wilayah Indonesia begitu tinggi. BMKG mengaitkan peningkatan potensi curah hujan sebesar 20% sampai dengan 40% akibat fenomena La Nina.

Sementara, pada Juli 2023, Indonesia diperkirakan akan mengalami musim kemarau yang panjang hingga Februari–Maret 2024. Fenomena tersebut disebut sebagai fenomena El Nino.

Apa itu fenomena La Nina dan El Nino yang disebutkan oleh BMKG? Apa hubungannya dengan apa yang terjadi di Indonesia? Apa hubungan antara peningkatan suhu permukaan laut dengan fenomena cuaca ekstrem di Indonesia?

Pada climate.gov, dijelaskan bahwa El Nino Southern Oscillation (ENSO) merupakan fenomena iklim di mana sirkulasi atmosfer global berubah akibat suhu perubahan suhu permukaan air laut.

Intensitas peristiwa ENSO yang sering dengan periode yang panjang mengindikasikan adanya pola cuaca ekstrem.

ENSO memiliki dua fase yang berlawanan dan satu fase tambahan, yaitu El Nino, La Nina, dan netral.

a. El Nino

Peristiwa El Nino merupakan peristiwa meningkatnya suhu permukaan laut Samudra Pasifik tropis bagian timur dan tengah di atas rata-rata normal suhu permukaan laut.

Baca Juga: Rangkuman IPA Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka, Reaksi Kimia dan Contoh

Secara umum, peristiwa El Nino menyebabkan penurunan suhu permukaan air laut di perairan wilayah Indonesia, sehingga proses pembentukan awan berkurang dan curah hujan menurun sehingga wilayah Indonesia mengalami kekeringan.

Sementara, di Samudra Pasifik tropis, curah hujan meningkat.

Angin permukaan tingkat rendah yang biasanya bertiup dari timur ke barat (angin timur) di sepanjang ekuator mengalami penyimpangan arah, sehingga angin bertiup dari barat ke timur (angin barat).

Gambar 8.7 Peristiwa El Nino Sumber: Geo Factsheet/curriculum-press.co.uk (2017)

b. La Nina

Peristiwa La Nina merupakan peristiwa menurunnya suhu permukaan laut Samudra Pasifik tropis bagian timur dan tengah di bawah rata-rata normal suhu permukaan laut.

Pengaruh peristiwa La Nina di wilayah Indonesia adalah curah hujan cenderung meningkat dan membuat cuaca pada musim kemarau Indonesia menjadi lebih basah.

Sementara, di Samudera Pasifik tropis, curah hujan menurun. Angin timur laut yang normal di sepanjang ekuator menjadi lebih kuat.

Gambar 8.8 Peristiwa La Nina Sumber: Geo Factsheet/curriculum-press.co.uk (2017)

c. Netral

Kondisi netral ini bukan merupakan keadaan El Nino atau La Nina. Kondisi ini terjadi ketika suhu permukaan laut Samudra Pasifik tropis umumnya mendekati rata-rata.

Gambar 8.9 Kondisi netral Sumber: Geo Factsheet/curriculum-press.co.uk (2017)

Nah, itu dia penjelasan mengenai perubahan pola cuaca ekstrem sebagai gejala perubahan iklim, bab 7 IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka edisi revisi. Semoga bermanfaat! (*)

Baca Juga: Pencairan Luasan Es Permukaan Bumi dan Kenaikan Permukaan Air Laut, IPA kelas X SMA Kurikulum Merdeka Edisi Revisi