Mitos Ibu Hamil ke Pantai, Benarkah Bisa Bahayakan Moms dan Janin?

By Ratnaningtyas Winahyu, Rabu, 1 Mei 2024 | 15:00 WIB
Mitos ibu hamil ke pantai, benarkah berbahaya? (Freepik.com/lifeforstock)

Nakita.id – Saat menjalani kehamilan, Moms mungkin akan mendengar berbagai mitos berseliweran.

Salah satu mitos yang kerap muncul adalah soal pergi ke pantai.

Ya, pergi ke pantai selama kehamilan kerap menjadi topik yang diperdebatkan di antara calon ibu.

Ada beragam mitos terkait hal ini, mulai dari risiko kesehatan hingga manfaatnya bagi ibu dan janin.

Namun, seberapa benarkah mitos-mitos tersebut? Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Mitos tentang ibu hamil ke pantai

Melansir dari berbagai sumber, inilah beberapa mitos terkait ibu hamil pergi ke pantai.

1. Terkena sinar matahari di pantai dapat merusak janin

Mitos ini muncul karena kekhawatiran tentang radiasi UV yang dapat memengaruhi perkembangan janin.

Namun, dalam jumlah yang wajar, sinar matahari sebenarnya memberikan manfaat bagi tubuh, termasuk produksi vitamin D yang penting bagi ibu hamil.

Perspektif medis: Terkena sinar matahari secara moderat dan menggunakan tabir surya yang aman dan disetujui dokter dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan memberikan manfaat vitamin D tanpa membahayakan janin.

2. Air laut bisa membahayakan kehamilan

Ada kekhawatiran bahwa air laut mengandung bakteri dan zat kimia yang dapat membahayakan ibu hamil dan janinnya.

Beberapa orang juga mengkhawatirkan suhu air laut yang dapat memicu kontraksi.

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Muda Mengonsumsi Sate? Ini Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui