Nakita.id - Ibu hamil muda sering kali dibuat bingung dengan berbagai mitos seputar makanan yang mereka konsumsi.
Salah satu mitos yang seringkali mencuat adalah tentang konsumsi sate. Berikut mitos dan fakta seputar ibu hamil muda yang mengonsumsi sate, serta bagaimana menjaga kesehatan dengan benar.
Salah satu mitos yang seringkali tersebar adalah bahwa ibu hamil muda sebaiknya menghindari konsumsi sate karena berisiko terkena infeksi bakteri seperti bakteri E. coli atau Salmonella.
Sate, terutama sate ayam, sering dianggap memiliki risiko yang tinggi karena dagingnya masih mentah dan dipotong kecil-kecil sebelum dibakar.
Meskipun penting untuk berhati-hati dengan makanan mentah atau setengah matang selama kehamilan, sate sebenarnya bisa menjadi bagian dari diet sehat ibu hamil muda jika dipersiapkan dengan benar.
Penting untuk memastikan bahwa daging yang digunakan untuk sate segar dan berkualitas baik, serta diproses dengan higienis.
Pada dasarnya, proses memasak sate pada suhu tinggi seperti saat dibakar akan membunuh bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella.
Oleh karena itu, sate yang matang dengan baik seharusnya tidak menjadi masalah bagi ibu hamil muda jika dikonsumsi dengan bijak.
1. Pilih Sumber Daging yang Terpercaya
Pastikan untuk membeli daging dari sumber yang terpercaya dan terjamin kebersihannya.
2. Pastikan Sate Matang dengan Baik
Baca Juga: Mitos Bentuk Perut Ibu Hamil Menandakan Jenis Kelamin Janin, Benarkah?
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR