Dampak Negatif Mengabaikan Pantangan dan Penyebab Stunting Bagi Anak

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 3 Mei 2024 | 18:30 WIB
bahaya mengabaikan pantangan dan penyebab stunting (Nakita/Nita Febriani)

Nakita.id - Stunting merupakan kondisi yang serius dan berdampak jangka panjang terhadap kesehatan dan perkembangan anak.

Mengabaikan pantangan dan penyebab stunting dapat mengakibatkan konsekuensi yang berbahaya bagi pertumbuhan dan masa depan anak.

Mengutip dari BabyCenter, berikut bahaya mengabaikan pantangan dan penyebab stunting serta dampaknya pada kesehatan anak.

Bahaya Mengabaikan Pantangan dan Penyebab Stunting

1. Gagal Mencapai Pertumbuhan yang Optimal

Mengabaikan pantangan dan penyebab stunting dapat menghambat pertumbuhan anak, baik secara fisik maupun kognitif.

Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak sebaya mereka, serta mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif dan motorik.

2. Risiko Kesehatan yang Meningkat

Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap berbagai penyakit dan kondisi kesehatan, termasuk infeksi saluran pernapasan, diare, dan gangguan pencernaan

Selain itu, stunting juga dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2 di kemudian hari.

3. Dampak Negatif pada Kualitas Hidup

Stunting dapat memiliki dampak yang berkelanjutan pada kualitas hidup anak, baik secara fisik maupun psikologis.

Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tingkat energi yang rendah, daya tahan yang lemah, dan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Mereka juga mungkin mengalami stigmatisme dan tekanan psikologis akibat perbedaan fisik mereka.

4. Gangguan Perkembangan Otak

Stunting dapat memengaruhi perkembangan otak anak secara negatif, terutama pada masa awal kehidupan.

Kekurangan gizi dan nutrisi selama periode kritis pertumbuhan otak dapat menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif, memori, dan kemampuan belajar anak.

Baca Juga: Apakah Anak Bisa Stunting Jika Orang Tuanya Tidak Makan Bergizi?