Nakita.id - Stunting, kondisi gagal pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi dan nutrisi yang berkepanjangan, merupakan masalah serius di banyak negara, termasuk Indonesia.
Dampaknya tidak hanya terasa secara fisik, tetapi juga secara kognitif dan sosial, yang berdampak pada masa depan anak.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut dampak stunting pada masa depan anak.
Stunting dapat menyebabkan anak memiliki tubuh yang pendek dan berat badan di bawah normal untuk usianya.
Hal ini dapat mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh, rentan terhadap penyakit, dan kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik.
Si Kecil yang mengalami stunting juga cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan jangka panjang, seperti penyakit jantung dan diabetes.
Gizi yang tidak mencukupi pada masa pertumbuhan anak dapat mempengaruhi perkembangan otak.
Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah.
Sehingga akhirnya mereka mengalami kesulitan belajar, dan penurunan kemampuan mental secara umum.
Ini dapat menghambat kemampuan anak untuk mencapai potensi akademisnya secara penuh, yang berdampak pada peluang pendidikan dan karir di masa depan.
Anak yang mengalami stunting juga rentan mengalami stigma sosial dan diskriminasi.
Baca Juga: 8 Makanan Ibu Hamil yang Terbantu Mampu Mencegah Bayi Lahir Stunting
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR