Bisakah Impaksi Gigi Bungsu Menyebabkan Migrain? Ini Ulasannya

By Kirana Riyantika, Minggu, 5 Mei 2024 | 17:30 WIB
Gigi bungsu (Freepik)

Nakita.id - Impaksi gigi bungsu atau gigi geraham ketiga adalah kondisi di mana gigi tersebut tidak dapat tumbuh dengan normal karena ruang terbatas di rahang atau karena gigi tersebut tumbuh dalam posisi yang salah.

Sementara migrain adalah jenis sakit kepala yang parah dan kronis, sering disertai dengan gejala seperti nyeri kepala yang menyakitkan, mual, muntah, dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara.

Apakah ada keterkaitan antara impaksi gigi bungsu dan migrain?

Berikut ulasan mengenai kemungkinan hubungan antara kedua kondisi ini serta dampaknya terhadap kesehatan secara keseluruhan.

Apa Itu Impaksi Gigi Bungsu?

Gigi bungsu adalah gigi terakhir yang tumbuh di setiap sudut mulut, biasanya muncul antara usia 17 dan 25 tahun.

Namun, karena keterbatasan ruang di rahang atau posisi yang salah, gigi bungsu sering kali tidak dapat tumbuh dengan baik, yang dikenal sebagai impaksi gigi bungsu.

Impaksi gigi bungsu dapat menyebabkan berbagai masalah mulai dari nyeri hingga komplikasi serius jika tidak diobati.

Apa Itu Migrain?

Migrain adalah jenis sakit kepala yang parah dan kronis yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan.

Gejala migrain meliputi nyeri kepala yang parah, seringkali pulsatile atau berdenyut, mual, muntah, serta sensitivitas terhadap cahaya dan suara.

 Baca Juga: Biaya Cabut Impaksi Gigi Bungsu Tanpa BPJS dan Prosedur Melakukannya

Migrain dapat berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari dan dapat membatasi kemampuan seseorang untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Kemungkinan Keterkaitan Antara Impaksi Gigi Bungsu dan Migrain

Meskipun belum ada penelitian yang secara langsung menghubungkan impaksi gigi bungsu dengan migrain, beberapa studi telah menunjukkan bahwa masalah gigi, termasuk impaksi gigi bungsu, dapat berkontribusi terhadap nyeri kepala dan sakit kepala kronis.

- Ketegangan Otot Rahang: Impaksi gigi bungsu dapat menyebabkan ketegangan otot di sekitar rahang dan kepala. Ketegangan otot ini dapat menyebabkan sakit kepala tegang yang seringkali disalahartikan sebagai migrain.

- Peradangan: Ketika gigi bungsu terimpaksi, jaringan di sekitarnya dapat mengalami peradangan. Peradangan ini dapat menyebar ke area sekitarnya, termasuk otot, ligamen, dan jaringan saraf di sekitar kepala, yang pada gilirannya dapat memicu sakit kepala atau migrain.

- Stres dan Ketidaknyamanan: Impaksi gigi bungsu dapat menyebabkan stres dan ketidaknyamanan yang berkelanjutan, yang pada gilirannya dapat memicu atau memperburuk migrain.

- Kebiasaan Menggigit: Ketika seseorang mengalami impaksi gigi bungsu, mereka mungkin cenderung menggigit lebih keras atau tidak sadar mengunyah makanan di sisi yang terkena. Hal ini dapat menyebabkan stres tambahan pada otot rahang dan kepala, yang dapat menyebabkan migrain atau sakit kepala tegang.

Pentingnya Perawatan Gigi Bungsu yang Terimpaksi

Meskipun hubungan langsung antara impaksi gigi bungsu dan migrain belum sepenuhnya dipahami, perawatan gigi bungsu yang terimpaksi tetap penting untuk kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan, serta untuk mencegah kemungkinan kontribusinya terhadap masalah kepala dan sakit kepala.

- Konsultasi dengan Ahli Gigi: Jika Moms mengalami gejala impaksi gigi bungsu, seperti nyeri di rahang atau kesulitan mengunyah, konsultasikan dengan ahli gigi segera. Mereka dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan rekomendasi perawatan yang sesuai, termasuk pengangkatan gigi bungsu yang terimpaksi jika diperlukan.

- Pemantauan dan Perawatan Rutin: Bahkan jika gigi bungsu tidak menimbulkan gejala atau masalah pada awalnya, penting untuk memantau dan merawatnya secara rutin. Kunjungan teratur ke dokter gigi dapat membantu mendeteksi masalah gigi bungsu yang terimpaksi lebih awal dan mencegah potensi komplikasi yang lebih serius.

 Baca Juga: Biaya Cabut Gigi di Bungsu di Puskesmas dan Rumah Sakit, Mahal?

- Perawatan Mandiri: Selain kunjungan ke dokter gigi, Moms juga dapat melakukan perawatan mandiri untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut Moms. Ini termasuk menjaga kebersihan gigi dan gusi dengan menyikat gigi dua kali sehari dan menggunakan benang gigi, serta menghindari kebiasaan buruk seperti mengunyah es atau benda keras lainnya yang dapat merusak gigi.

Meskipun belum ada bukti yang pasti mengenai hubungan antara impaksi gigi bungsu dan migrain, ada kemungkinan bahwa kondisi tersebut dapat berkontribusi terhadap nyeri kepala dan sakit kepala kronis.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan, termasuk merawat gigi bungsu yang terimpaksi dengan baik. Jika Moms mengalami gejala impaksi gigi bungsu atau migrain, konsultasikan dengan dokter gigi atau dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan perawatan yang sesuai.

Dengan perawatan yang tepat, Moms dapat mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Baca Juga: Biaya Operasi Gigi Bungsu Terbaru 2024, Apakah Ditanggung BPJS?