Nakita.id - Ibu hamil seringkali mencari cara-cara alternatif untuk mengatasi berbagai ketidaknyamanan yang mungkin mereka alami selama kehamilan.
Salah satu metode yang sering muncul dalam percakapan adalah kerokan.
Namun, apakah ibu hamil sebaiknya melakukan kerokan? Mari kita telusuri lebih dalam.
Apa Itu Kerokan?
Kerokan adalah salah satu metode pengobatan alternatif tradisional yang telah ada sejak zaman dahulu.
Teknik ini melibatkan penggunaan alat khusus, seperti uang logam atau piring kecil yang terbuat dari bahan tertentu, untuk menggaruk kulit dengan tujuan meningkatkan aliran darah di bawah permukaan kulit.
Praktik ini umumnya dilakukan di berbagai budaya sebagai cara untuk mengurangi ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi rasa sakit.
Risiko Kerokan Bagi Ibu Hamil
Meskipun kerokan dianggap aman oleh beberapa orang dewasa, namun apakah hal ini juga berlaku untuk ibu hamil?
Sayangnya, tidak ada cukup bukti ilmiah yang mendukung keamanan kerokan selama kehamilan.
Beberapa ahli kesehatan bahkan menyarankan untuk menghindari praktik ini selama masa kehamilan karena beberapa alasan berikut:
1. Potensi Kerusakan Kulit: Proses kerokan dapat meninggalkan bekas garukan pada kulit. Kulit ibu hamil cenderung lebih sensitif dan rentan terhadap kerusakan, sehingga risiko infeksi dan iritasi kulit bisa meningkat.
2. Potensi Stimulasi Berlebihan: Kerokan pada beberapa titik tubuh dapat merangsang area tertentu yang sebaiknya dihindari selama kehamilan.
Baca Juga: Mitos Ibu Hamil Tidak Boleh Mencuci Pakaian, Bagaimana Faktanya?