8 Kebiasaan Penyebab Sakit Gigi pada Anak dan Cara Mengatasinya

By Kirana Riyantika, Sabtu, 25 Mei 2024 | 13:30 WIB
Sakit gigi pada anak (freepik)

 

Nakita.id - Sakit gigi pada anak adalah masalah yang sering dialami oleh banyak keluarga.

Gigi yang sakit dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang parah dan mempengaruhi kualitas hidup anak.

Penting untuk memahami kebiasaan yang dapat menyebabkan sakit gigi pada anak agar dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Kal ini akan dibahas mengenai berbagai kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan sakit gigi pada anak serta cara mengatasinya.

Kebiasaan Penyebab Sakit Gigi pada Anak

1. Konsumsi Makanan dan Minuman Manis

Salah satu penyebab utama sakit gigi pada anak adalah konsumsi berlebihan makanan dan minuman manis.

Gula yang terkandung dalam makanan manis seperti permen, cokelat, kue, dan minuman bersoda dapat menyebabkan pembentukan plak di gigi.

Bakteri dalam plak tersebut memproduksi asam yang dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.

Cara Mengatasi

- Batasi Konsumsi Gula: Kurangi pemberian makanan dan minuman manis kepada anak. Gantilah dengan buah-buahan segar atau camilan sehat lainnya.

- Periksa Label Makanan: Biasakan membaca label makanan untuk mengetahui kandungan gula.

- Kumur Setelah Makan Manis: Ajari anak untuk berkumur dengan air setelah mengonsumsi makanan manis untuk mengurangi residu gula di mulut.

 Baca Juga: Cara Menghilangkan Nyeri Sakit Gigi di Rumah Saja dengan Cepat

2. Kurangnya Kebersihan Gigi

Anak-anak yang malas atau tidak diajarkan untuk menyikat gigi secara teratur lebih rentan terhadap sakit gigi.

Plak yang tidak dibersihkan dapat menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi.

Cara Mengatasi

- Rutinitas Menyikat Gigi: Pastikan anak menyikat gigi dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur, menggunakan pasta gigi berfluorida.

- Pemantauan Orang Tua: Orang tua harus memantau dan membantu anak menyikat gigi hingga mereka cukup besar untuk melakukannya sendiri dengan benar.

- Gigi Berfloss: Ajari anak untuk menggunakan benang gigi (floss) untuk membersihkan sela-sela gigi yang sulit dijangkau sikat gigi.

3. Tidak Rutin Memeriksakan Gigi ke Dokter

Kunjungan ke dokter gigi yang tidak rutin dapat menyebabkan masalah gigi tidak terdeteksi sejak dini.

Hal ini bisa memperburuk kondisi gigi anak dan menyebabkan sakit gigi yang lebih parah di kemudian hari.

Cara Mengatasi

- Kunjungan Rutin ke Dokter Gigi: Jadwalkan pemeriksaan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah gigi lebih awal dan mencegahnya berkembang menjadi lebih serius.

- Edukasi Kesehatan Gigi: Ajari anak pentingnya menjaga kesehatan gigi dan kunjungan rutin ke dokter gigi.

 Baca Juga: Ada 4 Alasan Ibu Hamil Sering Sakit Gigi Serta Cara Mengatasinya

4. Penggunaan Botol Susu pada Malam Hari

Anak-anak yang terbiasa tidur sambil minum susu dari botol cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena karies botol atau gigi berlubang.

Gula alami dalam susu dapat menumpuk di gigi dan menyebabkan kerusakan.

Cara Mengatasi

- Batasi Penggunaan Botol Susu: Hentikan penggunaan botol susu saat tidur. Ajari anak untuk minum susu dengan cangkir sebelum tidur.

- Kumur dengan Air: Jika anak minum susu sebelum tidur, pastikan mereka berkumur dengan air setelahnya untuk membersihkan sisa susu di mulut.

5. Menggigit Benda Keras

Kebiasaan menggigit benda keras seperti pensil, mainan, atau kuku dapat menyebabkan kerusakan pada gigi anak, termasuk retak atau patah gigi.

Cara Mengatasi

- Edukasi Tentang Bahaya: Berikan pemahaman kepada anak tentang bahaya menggigit benda keras.

- Alternatif Aman: Sediakan alternatif yang aman untuk kebiasaan menggigit, seperti mainan gigitan yang dirancang khusus untuk anak-anak.

6. Kurangnya Asupan Fluorida

Fluorida adalah mineral penting yang membantu memperkuat enamel gigi dan mencegah gigi berlubang.

Kekurangan fluorida dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi pada anak.

 Baca Juga: Biar Cepat Sembuh, 5 Makanan yang Direkomendasikan Ketika Sakit Gigi

Cara Mengatasi

- Pasta Gigi Berfluorida: Gunakan pasta gigi yang mengandung fluorida saat menyikat gigi anak.

- Air Minum Berfluorida: Pastikan anak minum air yang mengandung fluorida atau tambahkan suplemen fluorida jika diperlukan, sesuai anjuran dokter gigi.

7. Kebiasaan Tidur dengan Mulut Terbuka

Tidur dengan mulut terbuka dapat menyebabkan mulut kering, yang mengurangi produksi air liur. Air liur penting untuk melindungi gigi dari bakteri dan plak.

Cara Mengatasi

- Perbaiki Posisi Tidur: Ajari anak untuk tidur dengan posisi yang mendorong bernapas melalui hidung.

- Penggunaan Humidifier: Gunakan humidifier di kamar tidur anak untuk menjaga kelembapan udara dan mencegah mulut kering.

8. Mengabaikan Nyeri Gigi Ringan

Anak-anak sering kali mengabaikan atau tidak mengeluhkan nyeri gigi ringan, yang kemudian berkembang menjadi masalah gigi yang lebih serius.

Cara Mengatasi

- Peka Terhadap Keluhan Anak: Perhatikan jika anak mengeluh sakit gigi atau menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan saat makan.

- Segera Konsultasi Dokter Gigi: Jangan tunda membawa anak ke dokter gigi jika mereka mengeluh sakit gigi, sekecil apapun keluhannya.

Baca Juga: Biar Cepat Sembuh, 5 Makanan yang Direkomendasikan Ketika Sakit Gigi