Sedang Musim Gondongan Akhir-akhir Ini, Kenali Perbedaan Gondongan dan Gondok

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 30 Mei 2024 | 14:15 WIB
Perbedaan gondongan dan gondok (Freepik)

Nakita.id - Belakangan ini, Indonesia sedang dilanda musim gondongan.

Tapi banyak yang mengira bahwa gondongan ini merupakan gondok yang mana keduanya dianggap sama-sama membuat leher membengkak.

Faktanya, gondok dan gondongan adalah penyakit yang menyerang jaringan dan kelenjar yang berbeda.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik dan diabetes Dr. dr. Wismandari Wisnu, Sp.PD-KEMD menjelaskan beda gondok dan gondongan.

Menurut dokter Wismandari, gondongan atau parotitis terjadi ketika kelenjar parotis, kelenjar yang memproduksi air liur terinfeksi oleh virus sehingga terjadi peradangan dan mengakibatkan pembengkakan pada bagian pipi dan rahang.

Pembengkakan tersebut biasanya terasa nyeri dan panas akibat proses peradangan.

Gejala gondongan lainnya berupa demam, lemas, sakit kepala, dan nyeri pada telinga yang bertambah parah saat mengunyah atau berbicara.

Sementara itu, sakit gondok terjadi akibat pembengkakan kelenjar tiroid, kelenjar yang memproduksi hormon-hormon untuk keperluan metabolisme.

Ia mengatakan bahwa kelenjar tiroid ada di bagian depan leher dengan dua lobus di sebelah kanan dan kiri tenggorokan.

Penyebab sakit gondok atau pembengkakan kelenjar tiroid yaitu karena infeksi bakteri, penyakit autoimun, atau terapi radiasi.

"Sakit tiroid atau gondok itu biasanya ada beberapa jenisnya, yang bisa dilihat dari fungsinya yang sakit atau bentuknya yang sakit," kata Wismandari dikutip dari Antara, Selasa (28/5/2024).

Sakit gondok bisa mengakibatkan penurunan atau kenaikan berat badan, gangguan tidur, dan benjolan pada area leher.

Dokter yang berpraktik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta itu menjelaskan soal penanganan masalah kelenjar tiroid.

Menurut Wismandari, biasanya diperlukan obat pengganti hormon tiroid pada pasien dengan kondisi hipotiroid dan obat penurun produksi hormon tiroid bisa diberikan kepada pasien dengan kondisi hipertiroid.

Selain itu, dokter Wismandari mengatakan, penghancuran sel-sel tiroid, operasi, dan terapi iodium radioaktif juga bisa menjadi opsi dalam menangani gangguan pada kelenjar tiroid.

Baca Juga: Mulai 1 Agustus Imunisasi MMR Serentak Dilakukan di Luar Pulau Jawa

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Beda Gondok dan Gondongan? Ini Penjelasan Dokter..."