2. Financial safety (menabung rutin, dana darurat, asuransi, keuangan keluarga)
3. Financial growth (investasi, dana pensiun)
4. Financial freedom (pendapatan pasif secara rutin)
Menurut Widya, untuk melakukan perencanaan keuangan yang baik, tentu pondasinya harus kuat terlebih dahulu.
"Jika financial basic-nya sudah kuat, baru kita pindah ke financial safety," katanya menekankan selama acara '#BangkitSehatFinansial bersama Life Goals OCBC', Selasa (4/6/2024).
"Kalau kita langsung loncat ke financial safety atau financial growth tanpa pondasi yang kuat, kemungkinan perencanaan keuangan kita bisa gagal," lanjutnya.
Apalagi, di zaman serba teknologi ini, tak sedikit masyarakat Indonesia yang ingin mencoba berbagai jenis investasi. Padahal, alokasi uang untuk berinvestasi itu tidaklah banyak.
"Idealnya, cash flow yang dibutuhkan untuk menabung dan investasi itu minimal 20 persen.
Untuk kebutuhan sehari-hari dan cicilan itu biasanya lebih besar, yaitu 50 persen dan maksimal 30 persen," terang Widya.
Tentunya patokan di atas hanya sebagai rekomendasi, dan bisa disesuaikan kembali tergantung kebutuhan masing-masing orang.
Untuk memudahkan, Moms bisa catat apa saja pengeluaran produktif dan pengeluaran kebutuhan untuk satu bulan. Jika memungkinkan, kurangi atau bahkan hilangkan pengeluaran keinginan atau pengeluaran tidak penting.
Baca Juga: Pentingnya Punya Keuangan Sehat Demi Mewujudkan Semua Impian Keluarga