Nakita.id - Hingga kini, masyarakat Indonesia masih sulit merencanakan keuangannya.
Berdasarkan data survei yang dilakukan OCBC tahun 2023, skor kesehatan finansial masyarakat Indonesia mencapai 41,16 persen.
Angka ini terbilang sangat jauh dari Singapura yang mencapai 61 persen.
Oleh karena itu, penting sekali untuk melakukan perencanaan keuangan.
Perencanaan keuangan ini bertujuan untuk membantu mencapai tujuan hidup yang diinginkan.
Mulai dari menikah, merencanakan kehamilan, menyekolahkan anak, pergi berwisata, ibadah religi, dan tujuan hidup lainnya.
Agar perencanaan keuangan bisa tepat sasaran, maka penting sekali untuk mengetahui tips-tips berikut menurut perencana keuangan.
Jadi, jangan sampai Moms dan Dads lewatkan informasi penting ini.
Widya Yuliarti, CFP menjelaskan bahwa hal terpenting dan terutama yang harus dilakukan saat merencanakan keuangan untuk tujuan hidup tertentu adalah dengan mengetahui piramida keuangan.
Piramida keuangan sendiri terbagi menjadi empat bagian. Diantaranya:
1. Financial basic (cicilan dana, belanja tanpa memengaruhi rencana keuangan, manajemen utang)
Baca Juga: Pentingnya Asuransi Jiwa Dimulai Diberikan Sejak Anak Masih Kecil
2. Financial safety (menabung rutin, dana darurat, asuransi, keuangan keluarga)
3. Financial growth (investasi, dana pensiun)
4. Financial freedom (pendapatan pasif secara rutin)
Menurut Widya, untuk melakukan perencanaan keuangan yang baik, tentu pondasinya harus kuat terlebih dahulu.
"Jika financial basic-nya sudah kuat, baru kita pindah ke financial safety," katanya menekankan selama acara '#BangkitSehatFinansial bersama Life Goals OCBC', Selasa (4/6/2024).
"Kalau kita langsung loncat ke financial safety atau financial growth tanpa pondasi yang kuat, kemungkinan perencanaan keuangan kita bisa gagal," lanjutnya.
Apalagi, di zaman serba teknologi ini, tak sedikit masyarakat Indonesia yang ingin mencoba berbagai jenis investasi. Padahal, alokasi uang untuk berinvestasi itu tidaklah banyak.
"Idealnya, cash flow yang dibutuhkan untuk menabung dan investasi itu minimal 20 persen.
Untuk kebutuhan sehari-hari dan cicilan itu biasanya lebih besar, yaitu 50 persen dan maksimal 30 persen," terang Widya.
Tentunya patokan di atas hanya sebagai rekomendasi, dan bisa disesuaikan kembali tergantung kebutuhan masing-masing orang.
Untuk memudahkan, Moms bisa catat apa saja pengeluaran produktif dan pengeluaran kebutuhan untuk satu bulan. Jika memungkinkan, kurangi atau bahkan hilangkan pengeluaran keinginan atau pengeluaran tidak penting.
Baca Juga: Pentingnya Punya Keuangan Sehat Demi Mewujudkan Semua Impian Keluarga
Jika sudah dicari tahu bagaimana pembagian alokasi dana yang sesuai, langkah selanjutnya adalah memberikan tugas kepada uang yang dimiliki. Baik itu dari pendapatan aktif, pendapatan pasif, atau bahkan pendapatan investasi.
Widya juga menekankan pentingnya mengecek kesehatan keuangan secara rutin.
Terutama, bagi Moms dan Dads yang akan melakukan perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan hidup. Beberapa alasannya adalah:
a. Mengetahui gambaran kondisi keuangan saat ini
b. Mengetahui gambaran tabungan yang dimiliki sudah cukup atau belum
c. Mengetahui apakah budgeting yang dilakukan selama ini sudah sesuai atau belum
d. Mengetahui langkah pertama apa yang diambil untuk memperbaiki kesehatan keuangan
Sebagai salah satu bank besar di Indonesia, OCBC menawarkan layanan cek kesehatan keuangan di web.ocbc.id/ffcu.
Layanan ini berbasis kuesioner yang bisa diisi kapan pun dan di mana pun. Ditambah, layanan ini gratis atau tanpa dipungut biaya sama sekali.
Namun, agar bisa mengakses layanan ini, tentu Moms harus menjadi anggota meNYALA. Pendaftaran anggota meNYALA dapat dilakukan di situs web ruangmenyala.com.
Semoga informasi di atas bermanfaat, ya. Yuk, kita sama-sama jangan kesehatan keuangan kita sedari dini agar bisa mencapai tujuan hidup yang diinginkan. (*)
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR