Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Jamu? Simak Manfaat dan Potensi Risiko

By Kirana Riyantika, Minggu, 30 Juni 2024 | 19:00 WIB
Ibu menyusui minum jamu (Pixabay)

Nakita.id - Menyusui adalah salah satu fase penting dalam kehidupan seorang ibu dan bayinya.

Nutrisi yang tepat dan gaya hidup sehat sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.

Di Indonesia, tradisi minum jamu sudah menjadi bagian dari budaya dan dianggap memiliki banyak manfaat kesehatan.

Namun, muncul pertanyaan, apakah ibu menyusui boleh minum jamu? Artikel ini akan membahas manfaat, potensi risiko, dan panduan aman bagi ibu menyusui yang ingin mengonsumsi jamu.

Jamu adalah minuman herbal tradisional Indonesia yang terbuat dari campuran berbagai bahan alami seperti rempah-rempah, akar-akaran, daun-daunan, dan buah-buahan.

Beberapa jenis jamu yang populer antara lain jamu kunyit asam, jamu beras kencur, dan jamu temulawak.

Setiap jenis jamu dipercaya memiliki khasiat kesehatan yang berbeda, mulai dari meningkatkan energi, memperlancar pencernaan, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.

Manfaat Jamu bagi Kesehatan

- Mengatasi Masalah Pencernaan: Beberapa jenis jamu, seperti jamu kunyit asam, diketahui dapat membantu mengatasi masalah pencernaan dan mengurangi peradangan.

- Meningkatkan Energi: Jamu beras kencur dikenal dapat memberikan tambahan energi dan mengurangi rasa lelah.

- Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh: Kandungan antioksidan dalam jamu temulawak dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Potensi Risiko Mengonsumsi Jamu saat Menyusui

Meskipun jamu memiliki banyak manfaat, ada beberapa potensi risiko yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui:

- Komposisi Bahan yang Tidak Diketahui: Banyak jamu yang dijual di pasaran tidak mencantumkan komposisi bahan secara rinci. Ini bisa berpotensi membahayakan jika ada bahan yang tidak cocok untuk ibu menyusui atau bayinya.

- Interaksi dengan Obat-obatan: Beberapa bahan dalam jamu bisa berinteraksi dengan obat-obatan yang mungkin sedang dikonsumsi oleh ibu menyusui.

- Efek Samping pada Bayi: Beberapa bahan dalam jamu bisa diserap oleh ASI dan berpotensi menyebabkan efek samping pada bayi, seperti alergi atau gangguan pencernaan.

Panduan Aman Mengonsumsi Jamu bagi Ibu Menyusui

Untuk memastikan keamanan dan manfaat maksimal, berikut adalah beberapa panduan yang bisa diikuti oleh ibu menyusui yang ingin mengonsumsi jamu:

- Konsultasikan dengan Dokter: Sebelum mulai mengonsumsi jamu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan bahwa bahan-bahan dalam jamu aman untuk dikonsumsi selama menyusui.

- Pilih Jamu yang Terpercaya: Pilih jamu dari produsen yang terpercaya dan pastikan komposisinya jelas dan aman.

- Perhatikan Respon Bayi: Perhatikan respon bayi setelah ibu mengonsumsi jamu. Jika ada tanda-tanda alergi atau gangguan pencernaan pada bayi, segera hentikan konsumsi jamu dan konsultasikan dengan dokter.

- Konsumsi dalam Jumlah yang Wajar: Jangan mengonsumsi jamu dalam jumlah yang berlebihan. Konsumsi dalam jumlah yang wajar untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Jenis-Jenis Jamu yang Aman untuk Ibu Menyusui

Beberapa jenis jamu yang umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui antara lain:

- Jamu Kunyit Asam: Terbuat dari kunyit dan asam jawa, jamu ini dikenal memiliki efek antiinflamasi dan membantu memperlancar pencernaan.

- Jamu Beras Kencur: Terbuat dari beras dan kencur, jamu ini dapat memberikan tambahan energi dan meningkatkan nafsu makan.

- Jamu Temulawak: Terbuat dari temulawak, jamu ini memiliki kandungan antioksidan yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Mengonsumsi jamu saat menyusui memiliki manfaat kesehatan yang bisa membantu ibu tetap sehat dan bugar. Namun, penting untuk selalu berhati-hati dan memastikan bahwa jamu yang dikonsumsi aman untuk ibu dan bayinya.

Konsultasi dengan tenaga medis, memilih produk yang terpercaya, dan memperhatikan respon bayi adalah langkah-langkah penting yang harus diikuti.

Dengan pendekatan yang tepat, ibu menyusui bisa mendapatkan manfaat dari jamu tanpa mengorbankan kesehatan dirinya atau bayinya.