Cara Mencegah DBD pada Anak, Berikut Panduan Lengkap untuk Orang Tua

By Poetri Hanzani, Rabu, 19 Juni 2024 | 08:38 WIB
Cara mencegah DBD pada anak-anak. (freepik)

Nakita.id - Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Di Indonesia, demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang sering kali menyerang anak-anak.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara mencegah DBD pada anak-anak.

Berikut adalah panduan lengkap yang dapat membantu Moms dan Dads dalam melindungi buah hati dari penyakit yang berbahaya ini.

Cara Mencegah DBD pada Anak

1. Menghindari Gigitan Nyamuk

Langkah pertama dan paling penting dalam mencegah DBD adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. Berikut beberapa cara efektif yang dapat Moms dan Dads lakukan:

- Gunakan Kelambu: Pasang kelambu di tempat tidur anak, terutama saat tidur siang. Nyamuk Aedes aegypti lebih aktif pada siang hari.

- Pakai Pakaian Pelindung: Pakaikan anak baju berlengan panjang dan celana panjang, terutama saat bermain di luar rumah.

- Gunakan Obat Nyamuk: Oleskan atau semprotkan obat nyamuk yang aman untuk anak-anak, terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutup pakaian.

2. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang air. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan sangat penting. Berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan:

- Menguras dan Menutup: Kuras dan bersihkan bak mandi, ember, dan tempat penampungan air lainnya secara rutin. Tutup rapat tempat penampungan air untuk mencegah nyamuk bertelur.

- Mengubur Barang Bekas: Kubur atau buang barang-barang bekas yang bisa menampung air hujan, seperti kaleng bekas, botol plastik, dan ban bekas.

Baca Juga: Penyebab Stunting Bisa karena Terjangkit Demam Berdarah, Benarkah?

- Menjaga Saluran Air: Pastikan saluran air di sekitar rumah tidak tersumbat dan selalu mengalir dengan baik.

3. Menggunakan Kelambu dan Jaring Nyamuk

Selain menggunakan kelambu di tempat tidur, Moms dan Dads juga bisa memasang jaring nyamuk di jendela dan pintu rumah. Hal ini dapat mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah dan menggigit anggota keluarga.

4. Menanam Tanaman Pengusir Nyamuk

Beberapa tanaman diketahui memiliki efek mengusir nyamuk, seperti serai, lavender, dan marigold.

Moms dan Dads bisa menanam tanaman-tanaman ini di halaman rumah atau menempatkannya di dalam rumah untuk mengurangi populasi nyamuk.

5. Edukasi dan Pemberian Informasi

Penting untuk memberikan edukasi kepada anak-anak tentang bahaya DBD dan cara-cara mencegahnya. Ajarkan anak untuk:

- Tidak bermain di tempat-tempat yang banyak nyamuk.

- Tidak membiarkan genangan air di sekitar rumah.

- Menggunakan obat nyamuk atau lotion anti-nyamuk.

6. Mengikuti Program Pemerintah

Di beberapa daerah, pemerintah sering mengadakan program fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa. Pastikan mengikuti program ini dan bekerja sama dengan petugas kesehatan setempat.

7. Vaksinasi

Saat ini, telah tersedia vaksin untuk mencegah DBD. Konsultasikan dengan dokter anak tentang kemungkinan pemberian vaksin ini.

Meskipun tidak sepenuhnya melindungi dari semua jenis virus dengue, vaksin dapat mengurangi risiko anak terkena DBD.

Baca Juga: Vaksin DBD Cegah Infeksi Demam Berdarah, Bisa untuk Anak dan Orangtua

Mengenali Gejala DBD

Mengenali gejala DBD juga sangat penting. Gejala umum DBD antara lain:

- Demam tinggi mendadak.

- Nyeri sendi dan otot.

- Sakit kepala parah.

- Mual dan muntah.

- Bintik merah di kulit.

Jika anak menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Mencegah DBD pada anak membutuhkan kerjasama antara orang tua, anak, dan masyarakat. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, dapat mengurangi risiko anak terkena DBD dan memastikan mereka tetap sehat dan aman.

Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya pencegahan DBD.

Dengan panduan ini, semoga Moms dapat lebih siap dalam melindungi buah hati dari bahaya demam berdarah dengue.

Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.

Baca Juga: Cara Mengetahui Bintik Merah di Kulit Anak Apakah DBD atau Bukan