Kenali Tanda Bayi Ingin Menyusu Saat Lapar dan Menyusu karena Manja

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 20 Juni 2024 | 15:30 WIB
Perbedaan bayi menyusu karena lapar dan karena manja (Freepik)

Nakita.id - Menyusui adalah bagian penting dari merawat bayi, yang tidak hanya memberikan nutrisi tetapi juga kenyamanan dan ikatan emosional.

Bagi banyak Moms, membedakan antara bayi yang lapar dan bayi yang sedang manja bisa menjadi tantangan.

Mengetahui perbedaannya dapat membantu Moms memenuhi kebutuhan bayi dengan lebih efektif.

Artikel ini akan membahas tanda-tanda bayi lapar dan bayi yang sedang manja serta cara mengatasinya, mengutip dari MomJunction.

Tanda-tanda Bayi Lapar

1. Mengisap Jari atau Tangan

Penjelasan: Bayi sering mengisap jari atau tangan mereka ketika lapar sebagai tanda refleks alami mencari makanan.

Solusi: Menyusui segera ketika bayi menunjukkan tanda ini dapat membantu mencegah tangisan yang berlebihan.

2. Mencari Payudara (Rooting Reflex)

Penjelasan: Bayi akan memutar kepalanya dan membuka mulutnya ketika pipinya disentuh, mencari puting untuk disusui.

Solusi: Tangkap momen ini untuk menyusui sebelum bayi menjadi sangat lapar dan rewel.

3. Menangis dengan Nada Khusus

Penjelasan: Tangisan karena lapar biasanya lebih ritmis dan intens, serta sulit ditenangkan dengan cara lain selain menyusui.

Solusi: Cobalah menyusui ketika bayi menangis dengan cara ini.

Baca Juga: Tips Menyusui Pertama Setelah Melahirkan: Manfaatkan Kolostrum Terbaik

Jika tangisan berhenti setelah diberi ASI, kemungkinan besar bayi memang lapar.

4. Gerakan Aktif dan Gelisah

Penjelasan: Bayi yang lapar mungkin terlihat lebih gelisah, menggerakkan kaki dan tangan dengan aktif.

Solusi: Menyusui bisa menenangkan bayi dan mengurangi kegelisahan ini.

Tanda-tanda Bayi yang Sedang Manja

1. Menangis untuk Perhatian

Penjelasan: Bayi mungkin menangis hanya untuk mendapatkan perhatian atau merasa lebih dekat dengan ibu.

Solusi: Menggendong, mengayun, atau berbicara lembut pada bayi bisa membantu menenangkan tanpa harus menyusui.

2. Menggeliat dan Mencari Posisi Nyaman

Penjelasan: Bayi yang merasa tidak nyaman atau bosan mungkin menggeliat atau mengubah posisi mereka secara terus-menerus.

Solusi: Mengubah posisi bayi, memberikan mainan, atau berjalan-jalan bisa membantu memenuhi kebutuhan mereka akan kenyamanan.

3. Refleks Mengisap Tidak Selalu Terkait Lapar

Penjelasan: Bayi memiliki refleks mengisap yang kuat dan kadang mengisap hanya untuk kenyamanan, bukan karena lapar.

Solusi: Memberikan empeng (pacifier) atau membiarkan bayi mengisap jari bisa menjadi solusi sementara.

4. Kebutuhan akan Kontak Fisik

Penjelasan: Bayi sering mencari pelukan dan kontak kulit-ke-kulit untuk merasa aman dan nyaman.

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Bayi Meski Ibu Masih Menyusui dan Sedang Sakit

Solusi: Sering menggendong dan memberikan pelukan hangat bisa memenuhi kebutuhan emosional bayi.

Cara Mengatasi Bayi Lapar dan Manja

1. Perhatikan Tanda-Tanda Lapar Dini: Menyusui bayi ketika menunjukkan tanda-tanda lapar dini dapat mencegah tangisan yang berlebihan dan membantu bayi merasa lebih puas.

2. Buat Jadwal Menyusui yang Fleksibel: Meskipun jadwal bisa membantu, penting untuk tetap fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan bayi.

3. Ciptakan Lingkungan yang Tenang dan Nyaman: Lingkungan yang tenang dan nyaman selama menyusui dapat membantu bayi merasa lebih tenang dan puas.

4. Gunakan Teknik Menenangkan yang Lain: Selain menyusui, teknik seperti menggendong, bernyanyi, atau memberikan mainan bisa membantu menenangkan bayi yang sedang manja.

5. Kenali Pola dan Kebiasaan Bayi: Setiap bayi berbeda. Memahami pola makan, tidur, dan rewel bayi Moms dapat membantu memenuhi kebutuhannya dengan lebih baik.

Kesimpulan

Membedakan antara bayi yang lapar dan bayi yang sedang manja memerlukan perhatian dan pemahaman terhadap tanda-tanda dan perilaku bayi.

Dengan memperhatikan tanda-tanda ini, ibu dapat merespons dengan tepat, baik melalui menyusui maupun cara menenangkan lainnya.

Memahami kebutuhan bayi tidak hanya membantu memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang cukup tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Baca Juga: Amankah Bayi Minum ASI dari Puting Moms yang Lecet? Ini Faktanya