ASI Tidak Langsung Keluar? Berapa Lama Bayi Baru Lahir Bisa Bertahan Tanpa ASI?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 26 Juni 2024 | 11:30 WIB
Berapa lama bayi baru lahir bisa bertahan tanpa ASI? (Freepik)

Nakita.id - (Air Susu Ibu) adalah sumber nutrisi utama dan terbaik bagi bayi baru lahir.

Selain memberikan nutrisi yang lengkap, ASI juga mengandung antibodi yang penting untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit.

Namun, ada situasi tertentu di mana seorang ibu mungkin tidak dapat segera memberikan ASI setelah kelahiran.

Lalu, berapa lama sebenarnya bayi baru lahir bisa bertahan tanpa ASI?

Pentingnya ASI bagi Bayi Baru Lahir

ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang selama enam bulan pertama kehidupannya.

Komposisi ASI mencakup protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral dalam proporsi yang ideal.

Selain itu, ASI mengandung zat imunologis seperti imunoglobulin, yang melindungi bayi dari infeksi dan penyakit.

Toleransi Bayi Baru Lahir Terhadap Kekurangan ASI

Secara umum, bayi baru lahir sangat tergantung pada ASI atau susu formula untuk kebutuhan nutrisinya.

Dalam beberapa jam pertama setelah lahir, bayi memiliki cadangan energi dari glikogen yang disimpan dalam hati.

Cadangan ini bisa membantu mereka bertahan sementara waktu tanpa makanan, tetapi hanya untuk waktu yang sangat singkat.

1. 12-24 Jam Pertama: Bayi baru lahir dapat bertahan selama beberapa jam tanpa ASI setelah lahir, tetapi ini tidak ideal. Pada jam-jam pertama, bayi menggunakan cadangan energi yang terbatas dari glikogen. Kehilangan berat badan sekitar 5-7% pada hari-hari pertama adalah normal, tetapi kehilangan lebih dari 10% bisa menjadi tanda bahaya.

Baca Juga: Peran ASI Eksklusif untuk Mencegah Stunting pada Bayi Baru Lahir

2. 48 Jam: Setelah 48 jam, bayi yang tidak menerima ASI atau susu formula bisa mulai menunjukkan tanda-tanda dehidrasi dan hipoglikemia (gula darah rendah). Ini bisa menyebabkan bayi menjadi lemas, sulit bangun, atau bahkan mengalami masalah kesehatan serius.

3. Lebih dari 72 Jam: Jika bayi tidak menerima asupan nutrisi yang cukup lebih dari 72 jam, risiko komplikasi kesehatan meningkat signifikan. Bayi mungkin mengalami dehidrasi berat, penurunan berat badan yang ekstrem, dan masalah kesehatan lainnya yang memerlukan perhatian medis segera.

Alternatif dalam Situasi Darurat

Dalam situasi di mana ASI tidak segera tersedia, pemberian susu formula yang tepat bisa menjadi alternatif sementara.

Namun, sangat penting untuk memulai pemberian ASI secepat mungkin.

Jika ada masalah dalam menyusui, konseling laktasi bisa sangat membantu.

- Kolostrum: Pada beberapa hari pertama setelah kelahiran, ibu mengeluarkan kolostrum, cairan kental berwarna kekuningan yang kaya akan protein dan antibodi. Meskipun jumlahnya sedikit, kolostrum sangat penting bagi bayi baru lahir dan sebaiknya diberikan sesegera mungkin.

- Susu Formula: Jika ASI tidak tersedia, pemberian susu formula yang sesuai dengan usia bayi dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisinya sementara waktu. Namun, konsultasi dengan tenaga medis sangat disarankan untuk memastikan pemberian susu formula yang tepat.

Kesimpulan

Bayi baru lahir memiliki ketergantungan yang sangat tinggi pada ASI atau penggantinya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan mereka.

Meskipun mereka dapat bertahan tanpa ASI selama beberapa jam hingga beberapa hari, hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bayi menerima ASI atau alternatif yang sesuai secepat mungkin setelah kelahiran.

Jika ada kesulitan dalam pemberian ASI, segera mencari bantuan dari tenaga kesehatan atau konsultan laktasi adalah langkah terbaik untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan bayi.

Baca Juga: Bisakah Menyusui Bayi Meskipun Putingnya Datar? Ini Faktanya