Viral Bayi di Sukabumi Meninggal Dunia Setelah Imunisasi Ganda, Apakah Imunisasi Ganda Berisiko?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 1 Juli 2024 | 19:30 WIB
Bayi di Sukabumi meninggal dunia usai imunisasi ganda (Freepik)

Nakita.id - Belum lama ini, seorang bayi meninggal dunia setelah melakukan imunisasi.

Bayi berinisial MK yang baru berusia dua bulan 28 hari meninggal usai diimunisasi di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Ibu bayi, Deara Wulandari (27) menceritakan bahwa anaknya meninggal tak lama setelah mendapat imunisasi dengan empat varian vaksin antigen sekaligus, pada Selasa (11/6/2024).

Kronologi

Imunisasi ini dilakukan di Puksesmas Sukakarya, Kota Sukabumi.

"Anak saya ketinggalan imunisasinya dari satu bulan setelah lahir belum pernah imunisasi. Jadi kata bidan disuntiknya dua, BCG dan DPT, terus yang ditetes ke mulut 2 macam. Sesudah cek suhu tubuh dikatakan normal sama bidan, lanjutlah penyuntikan," kata Deara pada awak media di Mapolres Sukabumi Kota, Jumat (14/6/2024).

Menurutnya, bidan di puskesmas tersebut tidak menanyakan atau meminta persetujuan untuk memberikan empat vaksin antigen kepada anaknya.

"Yang menyuntiknya itu bukan bidan, ada lagi beda orang. Bidan hanya ngasih tahu ke orang itu buat nyuntik BCG, DPT sama yang tetes kemulut,” terang Daera.

Tak lama setelah selesai, Daera kembali ke rumahnya beserta bayi yang masih nampak dalam keadaan sehat. Kemudian pada pukul 11.00 WIB, Daera memberi bayinya sirup Paracetamol.

"Kata bidan kan harus minum sirup itu, 3 kali dalam sehari," lanjut Daera. Tak lama berselang, sekira pukul 14.00 WIB, sang bayi mengeluarkan tangisan.

Namun tak lama suaranya melemah dan seperti terjadi kejang.

Bayi tersebut juga tak mau meminum ASI. Selepas itu Daera memberitahu pihak bidan puskesmas soal keadaan bayinya tersebut. Tak lama bidan puskesmas beserta seorang dokter mendatangi kediaman Daera.

Kemudian dikakukan penanganan pertama dengan dimasukan obat lewat lubang anus. Kemudian bayi tersebut dibawa kerumah sakit.

Baca Juga: Pentingnya Imunisasi Anak untuk Kesehatan Si Kecil, Ini Jadwal Pemberiannya

Saat dalam perjalanan ke rumah sakit, Daera berujar bahwa kondisi bibir anaknya berubah ungu serta kakinya yang terasa dingin.

Sesampainya di IGD RS Assyifa, bayi itu langsung ditangani oleh pihak RS.

"Dicek dada sama oksigennya, tapi gak ada respons, sampai si anak dinyatakan meninggal sekitar pukul 15.00 WIB. Dari rumah sakit, kita pulang ke rumah bersama bidan dan pihak Dinas Kesehatan," papar Daera.

Pada hari itu juga, pukul 17.00 WIB, Jenazah, bayi tersebut dimakamkan.

Sedangkan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dibawa oleh Dinas Kesehatan dengan dalih untuk keperluan penyelidikan.

Dia mengaku ingin mengetahui penyebab pasti anaknya meninggal.

Dia juga berharap tak ada hal yang ditutupi terkait kematian anaknya.

"Kalau keinginan dari keluarga kasus ini ingin tuntas, tidak ada yang ditutupi apa penyebabnya anak saya meninggal. Apa karena dari obat yang terlalu banyak masuk atau karena kelalaian bidan, atau karena obatnya kedaluarsa atau ada apa gitu. Kan kita gak paham yang paham kan dari pihak tenaga kesehatan, bidan tersebut," tegas Daera.

Keamanan Imunisasi Ganda

Keamanan imunisasi secara ganda atau lebih dari satu jenis vaksin telah direkomendasikan ahli.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine merespons laporan bayi berinisial MKA yang dilaporkan meninggal di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (11/6/2024), diduga karena imunisasi ganda.

"Imunisasi ganda sudah direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization dan Ikatan Dokter Anak Indonesia. Imunisasi ganda ini aman dalam satu kali kunjungan,” katanya di Jakarta, Minggu (30/6/2024) seperti ditulis Antara.

Baca Juga: Ini Pentingnya Imunisasi Tambahan untuk Optimalkan Keluarga Sehat Anak Berprestasi

Dikatakan Prima, pemberian vaksin sesuai jadwal imunisasi nasional dilakukan sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), baik jadwal imunisasi rutin maupun kejar (catch up).

“Pemberian imunisasi kombinasi lebih dari satu antigen atau satu jenis vaksin sama aman dan efektifnya dengan imunisasi tunggal,” katanya.

Dikatakan Prima, beberapa vaksin atau kombinasi vaksin yang didapat dalam satu kunjungan penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit sedini mungkin.

"Hal ini juga memudahkan untuk menyelesaikan dosis yang dianjurkan tepat waktu," katanya.

Hal yang juga penting untuk diketahui, kata dia, bahwa menerima suntikan dosis ganda juga tidak membebani sistem kekebalan tubuh.

“Antigen yang ada dalam vaksin hanyalah sebagian kecil dibandingkan dengan apa yang secara alami ditemui oleh tubuh kita setiap hari,” ujarnya.

Laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, menunjukkan menerima kombinasi vaksin sekaligus tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk melihat dampak pemberian berbagai kombinasi vaksin.

Vaksin yang direkomendasikan terbukti efektif jika dikombinasikan maupun secara disuntikkan tunggal. Terkadang kombinasi vaksin tertentu yang diberikan bersamaan dapat menyebabkan demam.

Akan tetapi, kondisi ini bersifat sementara dan tidak menyebabkan kerusakan permanen.

Dikatakan Prima, manfaat imunisasi ganda di Indonesia antara lain memberikan perlindungan secepat mungkin. Imunisasi diberikan tepat waktu secepat mungkin untuk melindungi anak pada usia yang rentan.

Selain itu, pemberian beberapa imunisasi secara bersamaan mengurangi jumlah kunjungan sehingga orangtua dan anak tidak perlu datang berulang kali ke fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Jadwal Imunisasi Terbaru 2024, Rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia

"Imunisasi ganda mengurangi trauma pada anak, terutama kecemasan dan rasa sakit yang dirasa anak saat penyuntikan," katanya.

Selain itu, vaksinasi ganda juga meningkatkan efisiensi dan cakupan petugas kesehatan memiliki waktu untuk melakukan imunisasi ke lebih banyak anak, serta program kesehatan lainnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua Kali Disuntik, Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Imunisasi Empat Varian Vaksin Sekaligus" dan "Respons Kematian Bayi di Sukabumi, Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman"