Tak Kalah Berbahaya dengan di Luar, Polusi Udara di Dalam Ruangan Ternyata Bisa Ganggu Perkembangan Otak Anak

By Ratnaningtyas Winahyu, Kamis, 4 Juli 2024 | 18:00 WIB
Polusi di dalam ruangan tidak kalah berbahaya dengan yang di luar. (Freepik.com)

Nakita.id – Permasalahan polusi udara sudah menjadi polemik global yang tak kunjung usai.

Tidak hanya terjadi di luar ruang, polusi udara dalam ruangan juga menjadi ancaman bagi kesehatan yang perlu diwaspadai.

Berdasarkan informasi yang dikeluarkan oleh United States Enviromental Protection Agency (EPA), jika kadar polutan dalam ruangan memiliki tingkat 2 hingga 5 kali, bahkan hingga sampai 100 kali lebih tinggi daripada kadar polutan di luar ruangan. 

Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari hal tersebut dan menganggap bahwa kondisi di dalam ruangan akan lebih aman dari berbagai ancaman polusi yang berbahaya. 

Nyatanya, kondisi kualitas udara dalam ruang yang buruk, memiliki dampak yang lebih berbahaya dari polusi udara di luar ruangan karena kebanyakan orang menghabiskan sekitar 90 persen waktu mereka di dalam ruangan.

Ada banyak penyebab polusi udara dalam ruangan terjadi, mulai dari ventilasi udara buruk yang menyebabkan debu, proses pembakaran dalam rumah tangga seperti rokok, memasak, bahan kimia pembersih, bulu binatang, tungau, jamur dan serbuk terjebak dalam ruangan, hingga menyebabkan polusi udara dalam ruangan memiliki dampak yang lebih mematikan.

Ya, kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti  pneumonia, sakit kepala, sakit tenggorokan, sesak nafas, bersin, iritasi pada mata, stroke hingga jantung.

Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang menyerang organ paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang ada di udara.

Selama beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan kasus ISPA baik secara global dan menjadi penyebab utama kematian pada bayi dan balita. 

Polusi udara juga memiliki dampak serius pada anak-anak. Polusi udara dapat menyebabkan gangguan kognitif yang memengaruhi perkembangan otak anak, seperti sulit berkonsentrasi yang menyebabkan turunnya kemampuan belajar dan daya ingat, pengembangan paru yang tidak optimal hingga gangguan pada pertumbuhan.

Untuk mencegah polusi udara di dalam ruangan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah mengatur kelembapan.

Baca Juga: Atasi Polusi Udara di Kawasan Rumah dengan Tanaman Indoor yang Bisa Membersihkan Udara, Ini Daftarnya