Tips Menjalin Hubungan Setelah Perceraian Seperti Sule, Sepenting Apakah Dukungan Anak?

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 4 Juli 2024 | 14:00 WIB
Sule dan Santyka Fauziah (Instagram @santykafauziah dan @ferdinan_sule)

Nakita.id - Bagaimana cara menjalin hubungan setelah perceraian seperti komedian Sule, benarkah dukungan anak sangat penting?

Komedian Sule berbagi cerita mengenai hubungan barunya dengan seorang perempuan bernama Santyka Fauziah.

Hubungan Sule ini mendapatkan restu dari kelima anaknya, termasuk si sulung Rizky Febian.

Hal ini dikatakan Sule ketika dia menjadi bintang tamu di kanal Youtube "Taulany TV" milik Andre Taulany.

"Anak-anak kan dari dulu juga kan, setelah yang pertama terus yang kedua mereka juga support. "

"Nggak ada yang pernah mengganggu," kata Sule.

Terkhususnya anak pertama dan kedua Sule berpesan agar hubungan sang ayah ini menjadi yang terakhir.

"Untuk sekarang ini sih, kayak Iky (Rizky Febian), Putri, dia selalu amanat lah, udahlah ini yang terakhir dia bilang," kata Sule.

"Ya, kalo kita kan nggak bisa ngomong ini yang terakhir. Tapi kan kita manusia hanya bisa berusaha, kepenginnya ini yang terakhir," sambungnya.

Bicara soal menjalin hubungan setelah perceraian, sepenting apakah restu anak?

Melansir dari berbagai sumber, ini penjelasan mengenai restu anak ketika orang tua menjalin hubungan pasca perceraian.

Baca Juga: Mahalini Hamil? Kondisi Kesehatan Istri Rizky Febian Jadi Sorotan

Pentingnya Restu Anak Dalam Hubungan Baru Pasca Perceraian

1. Menyembuhkan Luka Emosional

Sebelum memulai hubungan baru, sangat penting untuk menyembuhkan luka emosional yang disebabkan oleh perceraian.

Mengabaikan perasaan ini dapat membawa beban emosional ke dalam hubungan baru, yang bisa merusak peluang keberhasilan hubungan tersebut.

Carilah bantuan dari terapis atau konselor jika perlu, untuk membantu Moms dan Dads melalui proses penyembuhan.

Anak-anak yang melihat orang tuanya mengalami penyembuhan emosional dapat merasa lebih aman dan nyaman.

Ketika anak melihat orang tua mereka mengelola emosi dengan baik, mereka cenderung lebih mendukung dan tidak merasa terbebani oleh masalah emosional orang tua.

2. Berkomunikasi dengan Jelas dan Terbuka

Setelah perceraian, komunikasi yang jelas dan terbuka dengan pasangan baru sangat penting.

Diskusikan harapan, perasaan, dan batasan sejak awal.

Hal ini dapat membantu mencegah kesalahpahaman dan membangun dasar hubungan yang sehat.

Anak-anak yang merasa dilibatkan dan dihargai dalam komunikasi orang tua cenderung lebih menerima pasangan baru.

Baca Juga: Rizky Febian Menikah 8 Mei, Ketahuan MC Nikahan Anak Sule Gratisan

Melibatkan anak dalam percakapan yang sesuai dengan usia mereka tentang hubungan baru dapat membantu mereka merasa lebih aman dan dihargai.

3. Mengenali dan Menghormati Perasaan Anak

Anak-anak mungkin memiliki perasaan campur aduk tentang orang tua mereka yang menjalin hubungan baru.

Penting untuk mengenali dan menghormati perasaan mereka, serta memberi mereka waktu untuk beradaptasi.

Dengarkan perasaan mereka tanpa menghakimi.Berikan penjelasan yang jujur dan sesuai dengan usia mereka.

Jangan memaksa mereka untuk menerima pasangan baru dengan segera.

4. Membangun Kepercayaan

Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan yang sehat.

Ini berlaku baik untuk hubungan dengan pasangan baru maupun dengan anak-anak. Jadilah konsisten, jujur, dan dapat diandalkan.

Anak-anak yang melihat orang tua mereka menjalin hubungan berdasarkan kepercayaan cenderung merasa lebih aman dan stabil.

Kepercayaan ini bisa menjadi dasar yang kuat bagi anak-anak untuk membangun hubungan positif dengan pasangan baru orang tua mereka.

Baca Juga: Sempat Bikin Heboh! Selebriti ini Kaget Lihat Wajah Anaknya Tampan dan Bule Tak Mirip Dirinya, Diam-diam Lakukan Tes DNA hingga Istrinya Langsung Berkata Jujur

5. Menyisihkan Waktu Berkualitas

Menyisihkan waktu berkualitas untuk anak-anak sangat penting, terutama setelah perceraian.

Ini membantu mereka merasa dicintai dan dihargai, serta membantu dalam proses penyesuaian mereka.

Anak-anak yang mendapatkan waktu berkualitas dengan orang tua mereka cenderung lebih bahagia dan stabil secara emosional.

Ini juga membantu mereka merasa tidak tergantikan oleh pasangan baru orang tua mereka.

6. Menghindari Konflik di Depan Anak

Konflik antara orang tua dapat sangat mempengaruhi anak-anak.

Usahakan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dengan pasangan baru secara pribadi dan tidak melibatkan anak dalam konflik tersebut.

Anak-anak yang melihat orang tua mereka menangani konflik dengan baik cenderung belajar keterampilan penyelesaian masalah yang sehat.

Ini juga membantu mereka merasa lebih aman dan terlindungi.

7. Melibatkan Anak dalam Aktivitas Keluarga

Baca Juga: Baru Juga Jadi Pacar, Nathalie Holscher Sudah Berani Minta Ini kepada Sang Kekasih

Melibatkan anak dalam aktivitas keluarga dapat membantu memperkuat ikatan antara mereka dan pasangan baru .

Ini juga memberi mereka kesempatan untuk merasa menjadi bagian dari keluarga yang baru.

Anak-anak yang merasa terlibat dan dihargai dalam aktivitas keluarga cenderung lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan membangun hubungan positif dengan pasangan baru orang tua mereka.