Tanda-tanda Gangguan Fungsi Psikomotorik pada Anak Stunting, Apa Saja?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 10 Juli 2024 | 10:30 WIB
Tanda gangguan psikomotorik pada anak stunting (Freepik)

Nakita.id - Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat malnutrisi kronis, terutama pada seribu hari pertama kehidupan.

Anak yang mengalami stunting tidak hanya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan anak seusianya, tetapi juga berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan lainnya, termasuk gangguan psikomotorik.

Gangguan psikomotorik adalah masalah yang berkaitan dengan fungsi motorik dan keterampilan gerak.

Berikut ini adalah tanda-tanda gangguan psikomotorik pada anak stunting, mengutip dari berbagai sumber.

Tanda Gangguan Psikomotorik Anak Stunting

1. Keterlambatan dalam Perkembangan Motorik Kasar

Anak stunting sering menunjukkan keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar seperti:

- Duduk: Anak mungkin kesulitan untuk duduk tanpa bantuan pada usia yang seharusnya.

- Merangkak: Merangkak bisa terjadi lebih lambat dibandingkan dengan anak yang tidak stunting.

- Berjalan: Anak mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk mulai berjalan sendiri.

2. Keterlambatan dalam Perkembangan Motorik Halus

Keterampilan motorik halus melibatkan koordinasi otot-otot kecil, terutama tangan dan jari.

Tanda-tanda keterlambatan dalam perkembangan motorik halus pada anak stunting meliputi:

- Memegang benda kecil: Kesulitan dalam mengambil dan memegang benda kecil, seperti blok mainan atau pensil.

Baca Juga: Bisakah Anak Stunting Memiliki Tubuh yang Tinggi? Ini Kemungkinannya

- Menyusun balok: Anak mungkin kesulitan dalam menyusun balok atau mainan lainnya yang memerlukan koordinasi tangan dan mata.

3. Keseimbangan dan Koordinasi yang Buruk

Anak stunting sering menunjukkan masalah dalam keseimbangan dan koordinasi tubuh, seperti:

- Kesulitan berdiri: Anak mungkin kesulitan berdiri sendiri tanpa dukungan.

- Keseimbangan saat berjalan: Jalan anak mungkin tampak tidak stabil atau mudah jatuh.

4. Refleks yang Tidak Normal

Refleks pada anak stunting mungkin tidak berkembang dengan baik atau menunjukkan tanda-tanda abnormal, seperti:

- Refleks moro: Refleks mengejut yang terlalu berlebihan atau tidak ada sama sekali.

- Refleks menggenggam: Tidak ada refleks menggenggam yang kuat pada tangan atau kaki.

5. Keterlambatan dalam Perkembangan Bicara dan Bahasa

Meskipun ini tidak sepenuhnya terkait dengan keterampilan motorik, anak stunting sering juga mengalami keterlambatan dalam perkembangan bicara dan bahasa, yang bisa menjadi tanda gangguan psikomotorik.

Tanda-tandanya meliputi:

- Mengucapkan kata pertama: Keterlambatan dalam mengucapkan kata pertama.

Baca Juga: 6 Ciri-ciri Anak Mengalami Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan

- Keterampilan berkomunikasi: Kesulitan dalam memahami dan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi.

6. Kesulitan dalam Aktivitas Sehari-hari

Anak stunting mungkin mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang melibatkan keterampilan motorik, seperti:

- Makan sendiri: Kesulitan dalam menggunakan sendok atau garpu.

- Berpakaian: Kesulitan dalam berpakaian sendiri atau mengancingkan baju.

Kesimpulan

Gangguan psikomotorik pada anak stunting dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup mereka.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memperhatikan tanda-tanda ini dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.

Intervensi dini dan program nutrisi yang tepat dapat membantu memperbaiki perkembangan anak dan mengurangi risiko gangguan psikomotorik.

Pemerintah dan lembaga kesehatan juga harus terus berupaya untuk mengurangi prevalensi stunting melalui program-program gizi dan kesehatan yang efektif.

Baca Juga: Stunting Disebabkan karena Moms Tidak Makan Makanan Sehat, Benarkah?