Viral Bayi di Gunungkidul Tangannya Lumpuh karena Proses Persalinan, Begini Kondisinya Sekarang

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 11 Juli 2024 | 14:30 WIB
Viral bayi di Gunungkidul lumpuh pada tangan kiri saat proses persalinan (Freepik.com/Rawpixel.com)

Nakita.id - Belum lama ini, bayi dari Gunungkidul, Yogyakarta dilaporkan mengalami kelumpuhan tangan kiri saat lahir.

Ibu dari bayi tersebut, Nurul Hidayah Isnaiyah, melaporkan dokter spesialis obgyn Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI).

Sebab, ada kelumpuhan lengan kiri bayinya setelah proses persalinan. 

Nurul menceritakan, dirinya selalu melakukan pemeriksaan kehamilan dengan dokter di RSIA di Wonosari.

Dilakukan pemeriksaan selama tujuh kali sejak tahun 2022.

Memang saat itu ada kekhawatiran terkait berat badannya yang naik.

Pada tahun 2023 saat pemeriksaan badan Nurul menyentuh 90 kg.

Taksiran berat janin 1.034 gram tanpa tanda kelainan pada janin.

"Saya dan suami sangat fokus pada kehamilan kedua saya, mengingat berat badan saya melebihi kehamilan anak pertama saya dulu hampir 100 kilogram," kata Nurul, saat dihubungi melalui telepon, Senin (8/7/2024). 

Pada 1 April 2023, usia kehamilan masuk 38 minggu 5 hari dengan taksiran berat badan bayi sekitar 3.321 gram dan tidak ada kelainan.

Oleh dokter Spesialis obgyn RSIA tersebut disarankan persalinan normal. 

Baca Juga: Viral Bayi di Sukabumi Meninggal Dunia Setelah Imunisasi Ganda, Apakah Imunisasi Ganda Berisiko?

Saat itu, dirinya menginap di RSIA tersebut untuk persiapan persalinan.

Akhirnya, lahir bayi laki-laki pada Senin, 3 April 2023 lalu.  Nurul mengatakan, saat itu proses persalinan tidak lancar, karena pagi harinya sempat muntah dua kali. Bidan yang melakukan penanganan proses persalinan sudah masuk pembukaan enam. 

Saat itu, suami Nurul meminta bidan berkonsultasi kepada dokter spesialis.

Namun, Nurul perlu menunggu lagi agar persalinan dapat dilakukan secara normal.

"Saya menyuruh suami untuk meminta dilakukan tindakan operasi caesar. Bidan menyampaikan kalau lamanya penambahan pembukaan, karena masih proses penipisan portio masih berlangsung," kata Nurul. 

Siang harinya sekitar pukul 11.35 WIB, dokter mengatakan sudah pembukaan sepuluh.

Saat itu dokter melakukan vakum tanpa persetujuan suaminya.

Pukul 11.55 WIB, bayi lahir dengan kondisi bayi lahir dengan berat 4.800 gram dan panjang 52 sentimeter.

"Bayi kami begitu besar. Kami khawatir," kata dia.

Nurul mengatakan, dokter spesialis lain di RSIA tersebut merujuk bayinya ke RSUD Wonosari, karena perlu pemeriksaan lebih lanjut. 

"Dokter tersebut menyatakan, akibat proses persalinan pada saat bahu bayi coba dilahirkan, maka terjadi distosia bahu, dan tidak ada gerakan lengan sebelah kiri bayi saya.

Baca Juga: Diduga Jadi Korban Malpraktik, Bayi yang Jalani Operasi Bibir Sumbing Meninggal Dunia Setelah Alami Hal Ini

Kemungkinan bayi saya mengalami erb's palsy," kata dia.

Namun, saat hasil rontgen tidak ada patah tulang, atau kelainan pada lengan bayi, dan dokter jaga UGD RSUD Wonosari memperkirakan saraf bayi. 

Dia kembali ke RSIA tersebut, dan dokter spesialis obgyn awal merujuk bayi Nurul ke RSUP dr Sardjito. 

"Beliau sempat mengatakan ‘kalaupun terjadi kecacatan pada bayi ibu kan tidak sebanding dengan nyawa bayi ibu'," ucap Nurul, menirukan dokter tersebut. 

Akhirnya, bayi laki-laki itu diperiksa dokter di Poliklinik Rehabilitasi Medis RSUP dr Sardjito menyatakan bayi Nurul mengalami brachial plexus injury. 

Adapun hasil pemeriksaan di RSO dr Soeharso Surakarta menyatakan, bayi Nurul mengalami brachial plexus injury due to birth injury.

Pemeriksaan ke rumah sakit lain juga menunjukkan kelumpuhan lengan kiri bayi Nurul akibat cedera proses persalinan.

"Saat ini jarinya belum membuka, tangannya (kiri) belum bisa dipakai," kata Nurul. 

Ia menuturkan, saat ini untuk pengobatan terus dilakukan, bahkan upaya pengobatan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Ia tengah menunggu rapat pihak dokter di sana. 

"Kemarin dari RSCM disuruh menunggu rapatnya dijadwalkan kapan, tapi dari bulan Maret sampai sekarang belum ada kabar," ucap dia. 

Baca Juga: Kronologi Jari Bayi Usia 8 Bulan yang Tergunting karena Kelalaian Perawat, Polisi Sudah Selidiki

Merasa tak ada bentuk pertanggungjawaban dari RSIA Allaudya, dirinya kemudian mengadukan peristiwa yang menimpanya ke Polres Gunungkidul.

Mediasi sempat dilakukan antara Nurul dengan dr Anita Rohmah, perwakilan RSIA Allaudya, dan perwakilan IDI Gunungkidul dengan disaksikan Unit Krimsus Polres Gunungkidul pada 26 Maret 2024. 

"Kami dan pihak rumah sakit sempat mediasi di Polres Gunungkidul, namun hingga kini tak ada solusi. Maka dari itu kami melaporkan dugaan malpraktik ini ke MKDKI," kata Nurul. 

Sementara terpisah, dr Anita Rohmah mengatakan pihaknya akan mengikuti prosedur yang saat ini tengah berjalan. 

"Mohon maaf mas. Kita ikuti saja proses yang sedang berjalan nggih," kata Anita, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tangan Kiri Anak Lumpuh, Ibu di Gunungkidul Laporkan Dokter ke MKDKI"