Alami Keputihan dan Gatal? Jangan-jangan Mikroflora di Area Kewanitaanmu Terganggu

By Content Marketing ADV, Selasa, 6 Agustus 2024 | 18:14 WIB
Ilustrasi masalah di area kewanitaan (DOK. Shutterstock)

Nakita.id – Area kewanitaan merupakan bagian tubuh yang penting bagi kaum hawa. Kesehatan area kewanitaan menentukan kesehatan tubuh secara menyeluruh juga. 

Sayangnya, area kewanitaan rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan, seperti keputihan, gatal, dan infeksi.

Pada kasus yang lebih serius, keputihan dan infeksi berkepanjangan juga dapat membuat area mengeluarkan bau tidak sedap, sehingga mempengaruhi rasa percaya diri.

Bagi Moms yang pernah mengalami keluhan di area kewanitaan, masalah tersebut rupanya berkaitan erat dengan keseimbangan mikroorganisme.

Mikroorganisme ini tidak selalu berbahaya. Malah, banyak mikroorganisme baik yang bermanfaat bagi tubuh. Salah satunya, mikroflora yang hidup di area kewanitaan.

Dilansir dari Very Well Health, mikroflora adalah kumpulan mikroorganisme baik yang secara alami hidup di area kewanitaan.

Mikroorganisme yang umumnya ditemukan di area tersebut antara lain Atopobium, Leptotrichia, Leuconostoc, Megasphaera, Pediococcus, Streptococcus, Weissella, dan Lactobacillus yang jumlahnya paling banyak.

Lactobacillus berperan penting dalam menjaga kesehatan area kewanitaan dengan menciptakan lingkungan asam dengan pH 3,8-4,5.

Lingkungan asam ini tidak hanya menghambat pertumbuhan bakteri jahat penyebab infeksi, tetapi juga mendukung pertumbuhan bakteri baik lainnya.

Selain asam laktat, Lactobacillus juga menghasilkan hidrogen peroksida dan senyawa Bacteriocins atau antimikroba untuk menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi patogen.

Ketika populasi mikroflora tidak terganggu, gejala keputihan abnormal, gatal-gatal, dan bau tidak sedap dapat dicegah secara alami. Sebaliknya, jika keseimbangan mikroflora maka risiko terjadinya infeksi dan peradangan akan meningkat.

Cara menjaga keseimbangan mikroflora

Untuk menjaga keseimbangan mikroflora dan kesehatan area kewanitaan, Moms Perlu mengganti kebiasaan lama dengan kebiasaan baru yang ramah mikroflora. Berikut daftarnya.

  1. Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun. Bahan katun dapat menyerap keringat dan menjaga area kewanitaan tetap kering.
  2. Jaga kebersihan area kewanitaan dengan cara mencuci area kewanitaan setiap hari dan keringkan dengan handuk bersih.
  3. Hindari berendam terlalu lama agar area kewanitaan tidak terpapar dengan kelembapan berlebih.
  4. Rutin mengganti pakaian dalam minimal dua kali dalam sehari. Segera ganti pakaian dalam ketika basah atau lembap.
  5. Hindari menggunakan sabun mandi untuk membersihkan area kewanitaan. Bila diperlukan, Moms bisa menggunakan pembersih khusus untuk area kewanitaan.

Pembersih khusus untuk area kewanitaan diformulasikan untuk membersihkan area kewanitaan secara lembut dan efektif, tanpa menghilangkan lapisan pelindung alami kulit.

Pembersih khusus untuk area kewanitaan juga memiliki pH yang seimbang, sehingga tidak mengganggu keseimbangan alami bakteri baik di area kewanitaan. Contohnya, Sumber Ayu 3,5 Pembersih Area Kewanitaan Daun Sirih - Clear White.

Sumber Ayu 3,5 memiliki kandungan pH 3,5  yang sesuai dengan kondisi alami area kewanitaan. Selain itu, produk ini juga dibuat dari bahan-bahan alami, yakni bengkoang, daun sirih, chamomile, susu, kayu rapet, manjakani, dan lactic acid.

Terdapat tiga keunggulan dari Sumber Ayu 3,5, yakni cleans gently atau membersihkan area kewanitaan dengan lembut, serta odour protection and itchy care formula untuk melindungi dari bakteri jahat penyebab aroma tak sedap dan membantu mengurangi gatal pada area kewanitaan.

Selanjutnya, Sumber Ayu 3,5 juga sudah teruji secara klinis dan dermatologis di bawah pengawasan dokter kulit.

Sabun kewanitaan ini juga telah tersertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), serta tersertifikasi aman bagi kulit dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Untuk pemakaian harian, busakan sabun pada telapak tangan dengan sedikit air, lalu basuh ke area kewanitaan dan bilas hingga bersih. Sumber Ayu 3,5 juga dapat digunakan setiap hari.

 Berikut sejumlah kebiasaan lama yang sebaiknya tidak lagi dilakukan karena dapat mengganggu keseimbangan mikroflora.

  1. Menggunakan sabun mandi

Sabun mandi berbentuk batang dan cair mengandung bahan kimia seperti pewangi dan pembasmi kuman dapat menghilangkan lapisan pelindung alami pada kulit area kewanitaan dan mengganggu keseimbangan pH.

  1. Mencuci area kewanitaan terlalu sering

Mencuci area kewanitaan terlalu sering dapat menghilangkan bakteri baik yang dapat mencegah infeksi.

  1. Menggunakan pantyliner setiap hari

Penggunaan pantyliner setiap hari dapat menyebabkan kelembapan berlebih di area kewanitaan dan memicu pertumbuhan jamur.

  1. Pakaian dalam terlalu ketat

Pakaian dalam yang ketat dan terbuat dari bahan sintetis dapat memerangkap kelembapan dan risiko infeksi. Selain itu, pakaian dalam yang basah juga dapat memicu kelembapan pada area kewanitaan.

Yuk, mulai kebiasaan baru untuk jaga kebersihan dan mikroflora di area kewanitaan. Informasi lebih lengkap tentang Sumber Ayu 3,5 dapat dilihat melalui www.sumberayu.id.