Ibu Hamil di Indonesia, Waspada Virus Zika

By Ipoel , Kamis, 28 Januari 2016 | 22:44 WIB
Ibu Hamil di Indonesia, Waspada Virus Zika (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Merebaknya virus Zika yang bisa menyebabkan bayi terlahir dengan kondisi microcephaly (pengecilan tengkorak kepala dan penciutan otak) membuat pemerintah di beberapa negara Amerika Latin menganjurkan para wanita untuk menunda kehamilan. Bagaimana dengan di Indonesia? Ibu hamil di Indonesia tetap harus waspada virus zika.

Celakanya, seperti dilaporkan kemenkes, virus ini juga telah ada di Indonesia. Baca : Indonesia laporkan virus baru bernama zika

Virus Zika ditularkan ke manusia oleh nyamuk Aedes aegypti yang juga menularkan demam berdarah. Mengingat Indonesia merupakan daerah endemik nyamuk "belang-belang" tersebut, tentu ibu hamil harus mewaspadai virus ini. Ini karena virus ini diduga dapat menyerang janin di dalam kandungan dan menyebabkan kecacatan pada otak. "Walau kejadian orang yang tertular virus ini belum banyak, ibu hamil harus tetap waspada. Kita tidak tahu apakah nyamuk Aedes aegypti itu membawa virus dengue atau zika. Perlu kewaspadaan," kata dr.Prima Progestian, Sp.OG saat dihubungi Kompas.com (27/1/16).Prima menjelaskan, para ahli saat ini belum memastikan apakah microcephaly pada bayi-bayi di Brasil itu murni karena nyamuk. "Di Brasil memang mulai confirm kelainan itu karena virus Zika, tapi ada dugaan penularannya melalui infeksi menular seksual," paparnya.

Baca juga : Ribuan Bayi yang Memiliki Otak Kecil Diduga Terinfeksi Virus Zika

Microcephaly bisa disebabkan oleh infeksi lainnya. "Bisa juga karena virus rubella atau CMV (cytomegalovirus) yang memang dapat menyebabkan cacat lahir," ujar dokter dari RS Muhammadiyah Taman Puring Jakarta ini.

Gejala Virus Zika

Pada kesempatan lain, dr Ari Fahrial Syam, PhD, FACP dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) memaparkan gejala seseorang terkena virus zika:

1. Mata merah.

2. Sebagaimana infeksi virus pada umumnya, saat seseorang terkena virus ini akan mengalami demam mendadak dan lemas.

3. Di kulit badan, punggung dan kaki akan muncul kemerahan.

4. Nyeri otot dan sendi.

5. Pada pemeriksaan laboratorium akan terjadi penurunan kadar sel darah putih (leukosit).

6. Masa inkubasi virus Zika sama dengan DBD

7. Panas tidak kelewat tinggi.

Beda Gejala Virus Zika dan Demam Berdarah

Selain mengalami gejala seperti virus zika, biasanya demam berdarah disertai dengan gejala lainnya, yaitu:

1. Pasien juga akan merasakan sakit kepala.

2. Terjadi penurunan trombosit (penderita virus zika hanya mengalami penurunan leukosit)

3. Mual dan muntah karena terjadi perdarahan di perut.

4. Mimisan, bintik-bintik merah (kadang)

5. Panas tinggi

Karena sekilas mirip DBD, seringkali infeksi virus Zika tidak terdeteksi. Bahkan gejalanya pun lebih ringan dari DBD.

"Dokter juga harus berhati-hati, jangan menyepelekan gejala infeksi virus yang dialami ibu hamil karena tidak ada gejala yang khas," katanya.Mereka yang terinfeksi virus zika dianjurkan untuk banyak istirahat, mengonsumsi cukup cairan, serta minum obat untuk mengurangi demam dan nyeri persendian.

Ibu  hamil di Indonesia waspada virus zika ya!

Sumber : Kompas Health/detik health/