Cara Menghilangkan Trauma Anak Melihat Orangtua Bertengkar

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 16 Agustus 2024 | 11:00 WIB
Cara menghilangkan trauma anak melihat orang tua bertengkar (Freepik)

Nakita.id - Moms dan Dads perlu tahu cara menghilangkan trauma anak melihat orangtua bertengkar apabila kalian telah melakukan kesalahan tersebut.

Pertengkaran antara orang tua adalah hal yang mungkin terjadi dalam setiap rumah tangga.

Namun, ketika anak-anak menyaksikan konflik ini, dampaknya bisa sangat mendalam dan mengganggu kesejahteraan emosional mereka.

Trauma yang dialami anak akibat melihat orang tua bertengkar dapat mempengaruhi perkembangan mental, emosional, dan sosial mereka.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami cara menghilangkan trauma anak setelah melihat pertengkaran.

Melansir dari berbagai sumber, berikut cara menghilangkan trauma anak yang melihat orangtuanya bertengkar.

Cara Menghilangkan Trauma Anak

Menghilangkan trauma anak akibat melihat orang tua bertengkar membutuhkan pendekatan yang hati-hati dan penuh kasih sayang. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Mengakui Kesalahan dan Meminta Maaf

Langkah pertama yang harus dilakukan orang tua adalah mengakui kesalahan mereka di depan anak.

Penting bagi anak untuk melihat bahwa orang tua mereka tidak sempurna, tetapi mereka berusaha untuk memperbaiki kesalahan.

Meminta maaf kepada anak setelah pertengkaran menunjukkan bahwa orang tua menyadari dampak negatif dari tindakan mereka dan berkomitmen untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Komedo dengan Baking Soda, Bersih Hitungan Menit

2. Memberikan Penjelasan yang Sederhana

Anak-anak sering kali tidak mengerti alasan di balik pertengkaran orang tua.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan penjelasan yang sederhana dan sesuai dengan usia anak.

Jelaskan bahwa setiap orang bisa berselisih paham, tetapi itu tidak berarti mereka tidak saling menyayangi.

Pastikan anak memahami bahwa pertengkaran tersebut tidak disebabkan oleh kesalahan mereka.

3. Menyediakan Waktu untuk Mendengarkan

Anak mungkin memiliki banyak pertanyaan atau perasaan yang ingin mereka ungkapkan setelah melihat orang tua bertengkar.

Luangkan waktu untuk mendengarkan mereka tanpa menghakimi atau menyela.

Biarkan anak mengungkapkan perasaan mereka, dan tanggapi dengan penuh kasih sayang serta empati.

Ini membantu anak merasa didengar dan dihargai.

4. Menunjukkan Kasih Sayang dan Rasa Aman

Baca Juga: Cara Menghilangkan Karies Gigi pada Anak 2 Tahun, Ini Tips Perawatan di Rumah

Setelah pertengkaran, sangat penting untuk menunjukkan kepada anak bahwa mereka tetap aman dan dicintai.

Peluk anak, tunjukkan kasih sayang, dan pastikan mereka tahu bahwa tidak ada yang berubah dalam hubungan orang tua dan anak.

Membangun kembali rasa aman ini sangat penting untuk mengurangi trauma yang mereka rasakan.

5. Mengajarkan Cara Mengelola Emosi

Trauma yang dialami anak akibat melihat orang tua bertengkar bisa mengganggu kemampuan mereka untuk mengelola emosi mereka sendiri.

Orang tua bisa membantu anak dengan mengajarkan mereka cara mengelola emosi.

Misalnya, ajari mereka teknik pernapasan dalam untuk menenangkan diri saat merasa cemas atau marah.

Selain itu, dorong anak untuk mengekspresikan perasaan mereka melalui cara-cara yang positif seperti berbicara, menulis, atau menggambar.

6. Memberikan Contoh yang Baik

Anak-anak belajar banyak dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan contoh yang baik dalam menyelesaikan konflik.

Baca Juga: BERITA POPULER: Penyebab Mesin Cuci Bergetar hingga Cara Menghilangkan Flek Hitam

Tunjukkan kepada anak bahwa masalah dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik tanpa perlu bertengkar atau meninggikan suara.

Dengan demikian, anak akan belajar bahwa konflik adalah bagian normal dari kehidupan, tetapi harus diselesaikan dengan cara yang positif.

7. Mencari Bantuan Profesional

Jika trauma yang dialami anak tampak sangat mendalam dan tidak kunjung membaik, mungkin sudah saatnya untuk mencari bantuan profesional.

Konselor anak atau psikolog dapat membantu anak mengatasi trauma mereka dengan cara yang lebih terarah dan efektif.

Terapi bermain atau terapi seni sering digunakan untuk membantu anak mengekspresikan perasaan mereka dan mengatasi trauma.

Menghilangkan trauma anak akibat melihat orang tua bertengkar membutuhkan waktu dan kesabaran.

Dengan langkah-langkah yang tepat, seperti meminta maaf, memberikan penjelasan yang sederhana, mendengarkan, menunjukkan kasih sayang, mengajarkan pengelolaan emosi, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan, orang tua dapat membantu anak pulih dari trauma dan kembali merasa aman serta dicintai.

Penting juga untuk mencegah pertengkaran di depan anak dan menjaga keseimbangan emosional dalam keluarga.

Dengan begitu, anak akan tumbuh dalam lingkungan yang mendukung dan penuh kasih sayang, yang akan berdampak positif pada perkembangan mereka di masa depan.